Tak Ingin Terlambat Salat, Pemotor di Jombang Tewas Tertabrak Kereta Api

JOMBANG.TV – Seorang pengendara motor di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tewas usai tertabrak Kereta Api Sri Tanjung jurusan Surabaya-Jogja. Diduga korban sempat menerobos pintu perlintasan yang dijaga warga akibat buru buru menuju musalla untuk salat asar.

Kecelakaan ini terjadi di perlintasan kereta api yang dijaga mandiri oleh warga di Desa Segodorejo, Kecamatan Sumobito, Jombang. Kecelakaan ini mengakibatkan Akhmad Kalim (55), warga setempat, tewas seketika usai tertabrak kereta api dan terseret sejauh 50 meter.

Saksi mata mengatakan, sebelum tewas korban sempat melaju dengan sepeda motor jenis Beat nopol S 3197 OAD. Korban melaju dari arah utara menuju selatan.

“Korban ini dari utara, mau menyebrang ke selatan, mau salat di musala seberang,” ucap Saiful Amin, 50, penjaga perlintasan.

Sesampai di perlintasan Desa Segodorejo, korban berhenti karena palang pintu perlintasan ditutup. Saat bersamaan melintas sebuah Kereta Api Ranggajati Jurusan Cirebon–Jember dari arah barat menuju timur.

Sayang, korban yang nampak terburu-buru justru langsung menerobos palang pintu yang masih tertutup. Korban tak sadar sebuah kereta Sritanjung jurusan Surabaya -Jogja sedang melaju kencang dari arah timur menuju barat.

“Seperti buru buru. Korban langsung masuk, tidak tahu kalau dari timur juga sedang ada kereta api, karena ini kan jalur ganda,” lanjut Saiful .

Korban dan sepeda motor korban langsung tertabrak dan terlempar sejauh 50 meter. Korban  langsung meninggal di lokasi dan jasadnya langsung dievakuasi warga menuju kamar mayat RSUD Jombang.

Kapolsek Sumobito AKP Miftahul Amin membenarkan kejadian tersbeut. Dari olah kejadian perkara yang dilakukan korban diduga tengah terburu-buru dan nekat menerobos palang pintu meski kondisinya masih tertutup.

“Dia ini terburu-buru mau salat asar, musalanya di seberang rel,” pungkasnya. (jb2/adm)

Exit mobile version