70% Pembuangan Popok Bayi ke Sungai Dipengaruhi Mitos Suleten

Hasil Riset Siswa MAN 1 Jombang

JOMBANG.TV – Hasil Riset Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jombang menyebutkan, 70 persen warga yang tinggal di sekitar Sungai, memilih tidak memusnahkan sampah popok sekali pakai atau diapers dengan cara di bakar dan di tanam. Mereka lebih memilih membuang sampah diapres ke dalam aliran Sungai akibat dipengaruhi mitos penyakit suleten atau penyakit ruam pada bayi.

Berdasarkan hasil penelitian Siswa MAN 1 Jombang terhadap kehidupan warga yang bermukim di sekitar Sungai Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, di temukan fakta bahwa 70 persen warga di desa tersebut, masih mempercayai mitos suleten yang berkembang sekian lama di masyarakat. Padahal suleten atau dalam bahasa medis dikenal impertigo, merupakan sebuah penyakit yang disebabkan bakteri.

“Awalnya saya melihat banyak masyarakat membuang diapers (popok bayi, red) ke sungai. Ketika saya survei melalui beberapa metode, 70 persen warga masih percaya mitos suleten itu. Sehingga mereka membuang diapers ke sungai. Kalau diapers dibakar itu menyebabkan bayinya suleten atau ruam-ruam atau gatal-gatal di kulit pantat maupun tangan,” papar Eka Destiana Sari, 17, Siswi MAN 1 Jombang, Kamis (01/09/2022).

Menurut Eka, mitos suleten yang berkembang di masyarakat kini mulai berdampak pada airan Sungai di Desa Jombatan. Tak hanya menjadi pemandangan yang kerap dipenuhi sampah diapers, bau tak sedap dan terhambatnya aliran sungai berpotensi menyebabkan banjir.

“Diapers yang dibuang ke sungai akhirnya menjadi pencemaran lingkungan. Menimbulkan bau dan menimbulkan penyumbatan sehingga air tidak bisa mengalir lancar,” katanya

Hasil dari riset yang dilakukan Eka, kini di tuangkan dalam sebuah penelitian. Dibantu salah satu temannya, Iyyaka Qilaa Qolby 16, penelitian tersebut kini di sosialisakan ke warga sekitar dengan dukungan pihak sekolah.

“Karena ditemukan 70 persen pembuangan popok bayi ke sungai dipicu mitos suleten, maka kita berusaha mematahkan mitos tersebut.  Kita gelar FGD dengan menggandeng warga dan instansi terkait. Harapan kami, popok bayi tidak lagi dibuang ke sungai,” sambung Iyyaka.

Sementara, Kepala MAN 1 Jombang Erma Rahmawati mengatakan, penelitian yang dilakukan kedua siswinya tersebut dituangkan dalam karya tulis ilmiah dengan judul ‘Pendekatan Sosial Ekologi Sebagai Upaya Penyadaran Perilaku Pembuangan Diapers ke Sungai Bagi Masyarakat Brantas’. Karya siswi MAN 1 Jombang tersebut kini masuk dalam 20 besar Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

“Ide dari kader care MAN 1 Jombang untuk mematahkan mitos suleten itu berkembang jadi proposal dan karya tulis ilmiah. Alhamdulillah diterima oleh BRIN dan menjadi salah satu finalis di tingkat nasional,” bebernya

Dikatakan Erma, penelitian tersebut untuk mematahkan mitos suleten di tengah masyarakat. Kedepan masyarakat bisa ter edukasi sehingga tidak lagi membuang popok bayi ke sungai.

 

“Tujuan penelitian ini adalah memberikan kesadaran ke masyarakat yang mempunyai bayi dan menggunakan diapers agar tidak membuang sampahnya ke sungai,” pungkasnya. (jb2/adm)

Exit mobile version