JOMBANG.TV – Empat siswa dari Sekolah Rakyat (SR) Jombang mencatat prestasi luar biasa dengan lolos seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kecamatan Mojoagung untuk peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Mereka adalah bukti nyata bahwa semangat nasionalisme bisa tumbuh subur dari ruang-ruang pendidikan yang sederhana sekalipun.
Rendy Wahyu Dwi Putra menjadi satu-satunya dari SR Jombang yang dipercaya mengemban posisi strategis sebagai pengerek bendera dalam Pasukan 8, sebuah peran yang membutuhkan ketepatan, keteguhan, dan jiwa kepemimpinan.
Sementara itu, Bilqis Nur Buhari, Agustin Setiana Ali, dan Zurike Aira Salsabila, turut memperkuat barisan sebagai anggota Pasukan 45, yang membentuk formasi utama dalam upacara mendatang.
Lebih dari sekadar menjadi peserta upacara, keempat siswa ini kini sedang menempuh masa latihan intensif setiap hari, sebagai bagian dari proses pembentukan karakter.
“Latihan yang mereka lakukan berlangsung setiap hari dan hanya libur di hari Minggu. Untuk memberi ruang sejenak beristirahat sebelum kembali digembleng dengan materi baris-berbaris, kedisiplinan, hingga teknik pengibaran bendera,” ujar Digit, Wali Asuh Sekolah Rakyat.
“Alhamdulillah, proses latihan mereka lebih terbantu dengan adanya dukungan kendaraan operasional dari pusat. Mobil ini digunakan untuk antar jemput siswa selama latihan berlangsung, termasuk saat mereka membutuhkan akses layanan kesehatan ke puskesmas,” ujar Andik Minarto, Kepala Sekolah Rakyat Jombang.
“Dukungan ini, menurutnya, juga menjadi dorongan moril sekaligus mempermudah logistik bagi para siswa dan orang tua mereka,” tambahnya.
Kepala Sekolah SR Jombang menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian anak-anak didiknya. Ia menegaskan, prestasi ini menjadi bukti bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga tempat tumbuhnya karakter, rasa percaya diri, dan semangat kebangsaan.
“Tugas mereka bukan perkara ringan. Ini adalah bentuk penghormatan tertinggi terhadap perjuangan para pendiri bangsa. Kami bersyukur anak-anak kami dipercaya untuk berdiri di garis depan dalam momen penting ini. Semoga mereka bisa menjadi contoh bahwa semangat merah putih bisa hidup di manapun, termasuk di sekolah rakyat,” ujar Andik.
Seleksi Paskibra di Mojoagung sendiri bukan hal sepele. Para calon anggota harus melewati berbagai tahap uji, termasuk kesehatan, ketahanan fisik, dan kedisiplinan. Yang terpilih bukan hanya yang paling kuat, tapi juga yang paling siap mengemban makna dari setiap langkah mereka di lapangan.
Dengan terus berlatih dan menjaga semangat, Rendy, Bilqis, Agustin, dan Zurike membawa harapan dan inspirasi, bahwa dari bangku sekolah rakyat pun, anak-anak bisa berdiri gagah membawa bendera Merah Putih. Bukan karena seragam, tapi karena semangat yang tak bisa dibatasi oleh latar belakang apa pun. (FIT)
Komentar untuk post