JOMBANG.TV – SMA Negeri Ploso menjadi tuan rumah penyelenggaraan Roadshow Sosialisasi Edukasi Perlindungan Anak 2025 dengan tema “Peduli Anak, Peduli Masa Depan Bangsa”, Selasa (19/8/2025). Acara ini diinisiasi Forum Puspa Arimbi Kabupaten Jombang bekerja sama dengan Puspa Gayatri Jawa Timur, Forum Anak Jombang (FAJ), dan Duta Genre, serta mendapat dukungan penuh dari TP-PKK Kabupaten Jombang.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua Forum Puspa Gayatri Jawa Timur drg. Rochendah Soetarmiati, Kepala SMA Negeri Ploso Qoidatun Nisak, Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak Dinas PPKB, PPPA Jombang Dr. Endah Purtiningtyas, Ketua Forum Puspa Arimbi Jombang Octadella Bilytha Permatasari, serta para Duta Genre dan adik-adik Forum Anak Jombang.
Bunda Genre Kabupaten Jombang yang juga Ketua TP-PKK, Yuliati Nugrahani Warsubi, menekankan bahwa perlindungan anak merupakan tanggung jawab bersama.
“Anak adalah titipan sekaligus harapan bangsa. Setiap anak berhak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang. Ketika kita peduli pada anak, sesungguhnya kita sedang menjaga masa depan Indonesia,” tegasnya.
Yuliati juga menyinggung tingginya kasus kekerasan anak di Kabupaten Jombang. Tahun 2024 tercatat 161 kasus, sementara hingga Juli 2025 sudah ada 79 kasus. Ia menilai angka ini menjadi alarm penting bagi semua pihak untuk bergerak lebih cepat.
“Era teknologi membawa tantangan baru seperti cyberbullying. Karena itu, roadshow ini bertujuan meningkatkan literasi digital, mencegah kekerasan dan diskriminasi, serta memastikan anak-anak tumbuh optimal,” tambahnya.
Sementara itu, dr Puji Umbaran, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPKB-PPPA) Kabupaten Jombang, dalam pernyataannya menegaskan bahwa anak-anak adalah aset bangsa yang harus diselamatkan.
“Mereka harus bersiap menggantikan kita semua dalam membangun negeri. Semoga Indonesia Emas dapat terwujud. Misi pertama Abah Bupati Warsubi adalah mencetak generasi yang berkualitas, berbudi pekerti luhur, religius, berdaya saing, dan memiliki keterampilan mumpuni untuk membangun Jombang,” ujarnya.
Sinergi Perempuan dan Anak
Wakil Ketua Forum Puspa Gayatri Jawa Timur, drg. Rochendah Soetarmiati, M.Kes., menyampaikan apresiasi atas sinergi berbagai elemen dalam kegiatan ini.
“Lebih luar biasa lagi karena hadir Bunda Genre dan Ketua Forum Puspa Arimbi. Roadshow ini menjadi bukti upaya kita mensinergikan lembaga perempuan dan anak,” ungkapnya.
Kepala SMA Negeri Ploso, Qoidatun Nisak, mengaku bangga sekolahnya bisa menjadi tuan rumah kegiatan yang sangat bermakna.
“Tidak menyangka Ibu Bupati dan Ibu Wakil Bupati bisa hadir dalam acara ini memberikan pandangan-pandangan pada anak-anak kami. Mereka tentu mendapatkan pengalaman berharga dari sini,” ucapnya.
Octadella Bilytha Permatasari, Ketua Puspa Arimbi Jombang mengatakan, Jombang dijadikan tuan rumah roadshow karena Jombang merupakan peringkat ke tiga di Jawa Timur yang tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anaknya tinggi.
Lebih lanjut, Octadella juga menyinggung pentingnya payung hukum daerah.
“Penanganan kasus kekerasan tidak bisa berdiri sendiri. Perlu kerja sama lintas sektor, mulai dari pemerintah desa, kepolisian, Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Kesehatan, hingga shelter yang dinaungi Dinas Sosial,” jelasnya.
Della menambahkan, DPRD resmi mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Pengesahan dilakukan dalam rapat paripurna Pandangan Akhir Fraksi DPRD di Ruang Sidang Paripurna pada 17 April 2025.
“Kami berharap evaluasi berjalan lancar, sehingga Perda ini segera diundangkan dan diimplementasikan sesuai kebutuhan masyarakat Jombang,” ujarnya.
Roadshow ini juga melibatkan penuh partisipasi anak. Forum Anak Jombang berperan sebagai MC, pembaca doa, hingga pengisi acara. Kehadiran mereka dinilai menjadi simbol bahwa anak-anak bukan hanya objek, tetapi juga subjek pembangunan yang suaranya harus didengar.
Acara berlangsung meriah namun sarat makna, diwarnai pesan untuk menjadikan Jombang sebagai daerah ramah anak, bebas kekerasan, serta tempat di mana setiap anak dapat tumbuh bahagia dan berprestasi.
Komentar untuk post