JOMBANG.TV– Bupati Jombang, H. Warsubi, secara resmi membuka Jambore Anak Tahun 2025 di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa (16/09/2025). Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 16 hingga 17 September 2025. Diikuti oleh anak-anak dari tingkat SMP, SMA serta menghadirkan narasumber dari Dewan Pengurus Daerah IPSPI Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Bupati Warsubi menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak anak dan pembangunan Kabupaten Jombang sebagai Kabupaten Layak Anak 2026.
“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Mereka membutuhkan tempat yang aman dan ramah anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujar Bupati Warsubi.
Ia menambahkan, jambore anak menjadi wadah meningkatkan kemampuan dan kapasitas anak dalam mengambil keputusan, mendorong prestasi, sekaligus menjauhkan dari bahaya narkoba, rokok, dan pernikahan anak usia dini.
Bupati Warsubi juga menekankan pentingnya peran orang tua dan OPD dalam mendukung setiap kebijakan yang berorientasi pada kepentingan terbaik anak.
“Kita berharap anak-anak Jombang tumbuh bahagia, sehat, cerdas, berakhlak mulia, dan terlindungi hak-haknya,” tambahnya.
Acara semakin semarak dengan orasi peserta Jambore Anak Nasional yang dibacakan oleh Dinar Mahira Bilytha Pradasari. Dengan suara lantang dan penuh keyakinan, Dinar mengajak seluruh peserta meneguhkan semangat percaya diri dan keberanian bersuara.
“Teman-teman, suara anak-anak harus digelorakan. Terutama di dalam kelas, anak-anak harus memiliki kemauan dan keinginan untuk bersuara tanpa takut dimarahi atau dijudge. Suara anak adalah suara masa depan bangsa!” tegas Dinar.
Ia juga menekankan bahwa generasi muda harus berani bermimpi besar, bersuara melawan ketidakadilan, dan berkontribusi positif bagi negeri.
Dinar juga menambahkan, jambore seperti ini menjadi momentum bagi anak-anak untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas tanpa batas, sekaligus menguatkan rasa persatuan lintas daerah dan budaya.
“Kita ingin Indonesia dan khususnya Jombang yang ramah anak, memberi ruang bagi kita untuk tumbuh sehat, belajar dengan gembira, dan berkarya tanpa takut dicemooh, dimarahi atau dijustifikasi,” ujarnya.
Di hari kedua, anak-anak peserta Jambore dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membuat presentasi tentang isu kekinian. Beberapa dari mereka diberikan kertas manila dan beberapa spidol warna.
Mereka bergantian satu per satu untuk melakukan presentasi se kreatif mungkin. Setelah itu ada aktivitas yang mengungkap bagaimana mereka bisa kompak meski baru bertemu dan berkenalan dengan teman baru.
Kegiatan Jambore Anak 2025 diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi peserta, tetapi juga menjadi wahana penguatan koordinasi antar-stakeholder, termasuk forum anak, OPD terkait, dan orang tua, dalam upaya mewujudkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. (Fit)
Komentar untuk post