JOMBANG.TV – Muhammad Sulton (7) duduk di teras rumahnya di Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Sabtu (27/9/2025). Dengan kaos kuning dan celana pendek gelap, ia sesekali menoleh pada kakaknya yang asyik bermain game di ponsel.
Saat Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, muncul dan menyapanya, mata Sulton langsung berbinar, dan senyum kecilnya muncul dengan malu-malu.
Sulton telah lama berjuang melawan jantung bocor bawaan dan stunting. Tapi hari itu terasa berbeda, ada banyak perhatian yang mengelilinginya, dari Bupati H. Warsubi, Wakil Bupati, jajaran RSUD Jombang, hingga pihak perusahaan tempat ibunya bekerja. Namun bagi Sulton, sentuhan paling hangat datang dari PKK Jombang.
“Melihat Sulton dan ibunya, hati saya tersentuh. Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk melihat, tapi untuk ikut memberi semangat. Kadang, sekadar bermain, bercakap, atau berbagi senyum bisa membuat hari mereka lebih ringan,” kata Yuliati sambil menepuk bahu Sulton.
Ia kemudian mendudukkan Sulton di pangkuannya sembari sesekali bertanya games yang tengah dimainkan Sulton, sesekali tertawa bersama saat bocah itu memperlihatkan trik sederhana yang ia pelajari.
Ibu Sulton, Nur Azizah, menatap interaksi itu dengan mata berkaca-kaca. “Saya bersyukur sekali. Selama ini perusahaan saya, CV Wahana Sejahtera Food, membantu melunasi tunggakan BPJS sehingga Sulton bisa berobat. Hari ini, dengan perhatian Pemkab dan PKK, saya merasa lega. Anak saya tidak sendirian dalam perjuangannya untuk sembuh,” ujarnya.
PKK Jombang tidak hanya hadir untuk menemani secara emosional. Yuliati menekankan bahwa dukungan moral itu sama pentingnya dengan dukungan medis.
“Anak-anak seperti Sulton butuh semangat, bukan hanya obat. Kami ingin memastikan mereka tetap riang dan merasa didampingi,” ungkapnya.
Bupati Jombang, H. Warsubi menegaskan perhatian penuh Pemkab terhadap Sulton. “Anak ini memiliki kelainan jantung sejak lahir, dan kami akan memastikan ia mendapat perawatan terbaik, baik di RSUD Jombang maupun jika harus dirujuk ke rumah sakit di Surabaya. Semua proses administrasi dan biaya pengobatan ditanggung penuh,” jelasnya.
Selama kunjungan, Sulton sesekali tersenyum, sesekali penasaran mendengar percakapan orang dewasa di sekelilingnya. Sesekali Yuliati Nugrahani yang ditemani dengan Sekretaris PKK, Nikmatun Solihah mengajak Sulton berbincang.
Seperti yang disampaikan Yuliati, Nikmah menekankan bahwa, pendampingan PKK itu sistematis, PKK tidak hanya sekedar hadir tetapi secara berkelanjutan.
“Sesuai dengan tugas PKK, kami memastikan keluarga adik Sulton mendapat dukungan di setiap aspek mulai dari pola asuh, gizi, pendidikan, hingga perawatan medis,” ujar Nikmah, Sekretaris TP PKK Kabupaten Jombang.
“Setiap Pokja memiliki tugas spesifik, sehingga keluarga merasa didampingi secara utuh, bukan sebatas bantuan materi. Jadi Adik Sulton mau ya berobat Le… Semangat buat sembuh. Nanti ditemani mama ya le,” Yuliati meyakinkan bocah itu dengan lembut sembari mengelus kepalanya. Bocah itu tersenyum sekaligus mengangguk pelan.
“Kami ingin anak-anak tetap merasa ditemani, disemangati, meski sedang dalam perawatan. Nanti kami juga akan meminta bidan desa kader Posyandu juga memberikan makanan tambahan agar kualitas gizi adik ini bisa terpenuhi,” ujar Yuliati.
Nur Azizah merasa sangat terenyuh dan terbantu, sesekali dia mengusap air matanya karena menahan hari dan sesak yang selama ini ia rasakan.
Dukungan dari berbagai pihak termasuk perusahaan tempat dia bekerja sangat berarti banyak.
“Selain membantu administrasi BPJS, perusahaan memberikan izin cuti agar saya bisa mendampingi Sulton. Dukungan ini membuat perawatan anak saya bisa lebih lancar,” ungkapnya.
“Nanti pihak desa juga akan memberikan bantuan untuk biaya transportasi jika harus mondar mandir untuk perawatan kesehatan. Tadi dari pihak RSUD juga menyampaikan akan membantu juga memerlukan ambulance,” tambahnya.
Hari itu, perhatian yang diterima Sulton bukan hanya berupa bantuan materi, tapi juga senyum, tawa, dan semangat yang hadir dari berbagai pihak. Baik PKK, Pemkab, RSUD, dan perusahaan.
Namun bagi Sulton, momen paling hangat adalah ketika Yuliati duduk memangku dirinya, bermain bersamanya untuk menunjukkan bahwa ada orang-orang yang benar-benar peduli dan hadir di sisinya. (Fit)
Komentar untuk post