JOMBANG.TV – Literasi obat menjadi perhatian utama Ketua Tim Penggerak PKK Jombang, Hj. Yuliati Nugrahani Warsubi, dalam peringatan World Pharmacists Day atau Hari Apoteker Sedunia 2025 yang digelar di Pendopo Kabupaten Jombang, Minggu (28/9/2025).
Menurutnya, kader PKK memiliki peran strategis dalam membantu tenaga kesehatan, termasuk apoteker, menyebarluaskan informasi terkait Penggunaan Obat yang Rasional (POR) hingga ke tingkat keluarga.
“PKK hadir di tengah masyarakat sebagai perpanjangan tangan pemerintah. Kami membantu mengedukasi ibu-ibu tentang penggunaan obat secara benar, mulai dari aturan pakai, dosis, waktu minum, hingga penyimpanan obat di rumah. Literasi ini sangat penting agar obat bisa bermanfaat optimal dan tidak menimbulkan risiko,” tegas Hj. Yuliati Nugrahani Warsubi ketika ditemui usai acara.
Ia menambahkan, PKK tidak mengambil alih peran medis, tetapi memperkuat literasi masyarakat agar lebih bijak dan cerdas dalam penggunaan obat.
“Dengan kedekatan kader PKK di lingkungan masing-masing, informasi yang disampaikan akan lebih cepat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Yuliati menambahkan, sejauh ini TP PKK sudah melakukan kerja sama literasi obat. Salah satunya memberikan edukasi pada kader PKK tentang bahaya obat setelan yang dijual bebas di pasaran.
“Alhamdulillah, program edukasi tersebut sudah berjalan. Semoga ke depan semakin banyak lagi kolaborasi yang kita lakukan sehingga semua bisa berjalan baik dan maksimal,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Jombang, Octadella Bilytha Permatasari, yang tampil sebagai keynote speaker, menekankan pentingnya sinergi pemerintah daerah, apoteker, dan masyarakat sipil dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Octadella mengapresiasi slogan PKK Jombang yang “siap ber-aksi, beri edukasi, & kolaborasi”. Menurutnya slogan tersebut harus diwujudkan dalam program nyata.
“Kolaborasi ini bisa diwujudkan dalam bentuk edukasi gizi untuk ibu hamil dan anak-anak stunting, pengobatan gratis bagi masyarakat tidak mampu, penyediaan suplemen kesehatan, hingga kajian bersama tentang pola hidup sehat. Jika dilakukan berkelanjutan, akan tercipta ketahanan daerah yang kuat, baik bagi masyarakat maupun birokrasi,” ungkapnya.
Octadella juga menegaskan bahwa visi pembangunan Kabupaten Jombang yang diusung Bupati Warsubi sejalan dengan semangat SDGs, yakni menghadirkan kesejahteraan untuk semua.
Karena itu, lanjut dia, keterlibatan apoteker dan organisasi profesi lainnya dinilai sangat relevan untuk memperkuat pencapaian agenda global tersebut di tingkat daerah.
Think Health, Think Pharmacist
Mengutip Federasi Farmasi Internasional (FIP), peringatan Hari Apoteker Sedunia tahun 2025 mengangkat tema “Think Health, Think Pharmacist”.
“Tema ini menegaskan bahwa apoteker merupakan bagian integral dari sistem kesehatan dan harus selalu dilibatkan dalam setiap diskusi maupun kebijakan kesehatan,” Yuliati menambahkan.
Apoteker, kata dia, ke depan tidak hanya berperan sebagai penyedia obat, tetapi juga sebagai penasihat kesehatan yang memastikan penggunaan obat aman, efektif, dan rasional bagi pasien.
“Dengan keterlibatan aktif PKK, pemerintah daerah, dan apoteker, Jombang diharapkan mampu menjadi contoh kolaborasi nyata dalam memperkuat sistem kesehatan yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Fit)
Komentar untuk post