JOMBANG.TV — Di balik setiap garis dan warna pada logo Jombang Fest 2025, tersimpan kisah tentang semangat, akar budaya, dan cita-cita sebuah kabupaten yang terus tumbuh tanpa kehilangan jati dirinya. Logo ini bukan sekadar lambang, melainkan narasi visual tentang Jombang yang bergerak dari akar tradisi menuju cahaya masa depan.
Menurut Danang Praptoko, Kepala Bappeda Jombang, setiap elemen dalam logo ini dirancang untuk menceritakan karakter dan aspirasi masyarakat Jombang.
Bintang kuning yang bersinar di puncak logo menjadi penanda arah. Ia melambangkan cita-cita luhur, harapan, dan kejayaan yang terus dijaga oleh masyarakat Jombang.
“Seperti cahaya yang tak padam di ujung malam, bintang ini mengingatkan bahwa semangat Jombang akan terus bersinar. Baik dalam dunia budaya, ekonomi, maupun pariwisata. Sebuah simbol optimisme yang menerangi setiap langkah menuju kejayaan bersama,” ungkapnya.
Menara Ringin Contong berdiri tegak di tengah logo, menjadi poros yang menghubungkan masa lalu, kini, dan nanti. Sebagai landmark kebanggaan kota, menara ini merepresentasikan kekuatan dan keteguhan karakter masyarakat Jombang.
“Ringin contong menjadi metafora bagi sejarah yang mengakar kuat, namun tetap menjulang tinggi menatap masa depan. Di balik siluetnya, tergambar semangat warga yang kokoh menjaga nilai-nilai lokal di tengah arus perubahan zaman,” jelas Danang, Selasa (7/10/2025).
Di bawah rindang pohon Ringin, lanjut dia, kehidupan Jombang bersemi. Pohon ini bukan hanya lambang alam yang subur, tetapi juga perlambang keseimbangan dan kelestarian.
“Dari tanah yang subur ini, tumbuh kearifan lokal, kesenian, dan budaya yang diwariskan turun-temurun. Filosofinya sederhana namun mendalam: Jombang tumbuh dengan akar kuat, meneduhkan banyak jiwa, dan tetap hijau dalam setiap zaman. Itu yang dimaksudkan,” terangnya.
Gerak gemulai para penari dalam warna-warni siluet menggambarkan denyut nadi Jombang Fest, pesta rakyat yang meriah, inklusif, dan penuh energi kebersamaan.
Danang Praptoko menjelaskan bahwa logo ini mencerminkan tekad Kabupaten Jombang untuk melangkah maju, menjaga nilai-nilai lokal, dan terus berinovasi dalam berbagai bidang, seperti budaya, ekonomi, dan pariwisata.
Warna-warni itu bukan sekadar hiasan, namun mencerminkan keberagaman budaya dan semangat gotong royong masyarakat Jombang. Tiap warna menari dalam harmoni, menandakan bahwa perbedaan bukan pemisah, melainkan kekuatan yang mempersatukan.
Dalam balutan warna hijau, merah, biru, dan kuning, logo ini menghidupkan filosofi nama Jombang itu sendiri. Perpaduan “Jo” (ijo/hijau) dan “Bang” (abang/merah). Hijau melambangkan kesuburan, ketenangan, dan kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Merah menyiratkan keberanian, daya juang, dan semangat kritis masyarakatnya. Sementara biru membawa makna kesejukan, harmoni dengan alam, serta wajah rakyat yang optimis. Kuning menjadi warna keagungan dan kejayaan, simbol kemuliaan cita yang terus diperjuangkan,” pungkasnya.
Logo yang Bercerita
Setiap unsur dalam logo Jombang Fest 2025 adalah potongan kisah tentang daerah yang hidup, berbudaya, dan terus berkembang. Dari bintang di puncak hingga warna-warna di dasarnya. Semuanya berpadu membentuk satu pesan yang utuh, bahwa Jombang bukan sekadar nama sebuah kabupaten, tetapi semangat yang menyala menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam satu harmoni kebanggaan.
Bupati Jombang, H. Warsubi, menambahkan, Logo Jombang Fest 2025 adalah cerminan visi pemerintahannya, Jombang yang maju dan sejahtera untuk semua tanpa meninggalkan akar budaya dan identitas.
“Semoga setiap warga dapat merasakan semangat itu, dan bersama-sama kita melangkah menuju masa depan yang gemilang,” tutupnya. (Fit)
Komentar untuk post