JOMBANG.TV — Pemerintah Kabupaten Jombang memastikan terus memberikan perhatian dan pendampingan penuh terhadap Muhammad Sulton, bayi asal Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, yang menderita kelainan jantung bawaan. Saat ini, Sulton telah dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk mendapat antrian tindakan kateterisasi jantung sebagai tahap awal sebelum operasi.
Sebelumnya, Bupati Jombang, H Warsubi Kunjungi Rumah Sulton
Perhatian Pemkab Jombang terhadap Sulton bukan hal baru. Pada Sabtu, 27 September 2025 lalu, Bupati Jombang H. Warsubi bersama Ketua TP PKK Jombang, Hj Yuliati Nugrahani dan Wakil Bupati Salmanudin serta sejumlah kepala OPD mendatangi langsung rumah keluarga Sulton di Desa Temuwulan.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk menanggung seluruh biaya pengobatan Sulton, baik di Jombang maupun di rumah sakit rujukan di Surabaya.
“Pemerintah Kabupaten Jombang akan memastikan Sulton mendapat penanganan. Semua kebutuhan medis dan rujukan akan ditangani bersama RSUD dan Dinas Kesehatan. Kami ingin Sulton bisa tumbuh sehat seperti anak-anak lainnya,” ujar Bupati Warsubi saat itu.
Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, yang memberikan dukungan moril kepada keluarga. Ia menegaskan bahwa perhatian Pemkab tidak hanya berhenti pada bantuan medis, tetapi juga pada pendampingan sosial dan psikologis bagi ibu Sulton, Nur Azizah, agar tetap kuat mendampingi buah hatinya menjalani proses pengobatan panjang.
Update Terbaru: RSUD Jombang dan Dinas Kesehatan Terus Kawal Pengobatan
Direktur RSUD Jombang, dr. Pudji Umbaran, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan intensif sejak tahap awal pemeriksaan.
“Kami telah menjalankan instruksi Abah Bupati. Senin lalu, Sulton menjalani pemeriksaan di RSUD Jombang dan kami sarankan dirujuk ke RS Siti Khodijah Surabaya. Setelah diperiksa oleh dr. Taufik, Sp.A (Spesialis Jantung Anak), pasien dirujuk ke RSUD dr. Soetomo. Jumat paginya Sulton berangkat ke Surabaya dengan pendampingan petugas RSUD Jombang,” terangnya.
Sementara itu, Nur Azizah, ibu dari Sulton, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan pendampingan yang diberikan.
“Alhamdulillah, dari RS Siti Khodijah sampai RSUD dr. Soetomo semuanya didampingi petugas dari RSUD Jombang. Untuk tindakan kateter, kami sudah mendapat nomor antrean 128. Selama menunggu, kami disarankan kontrol satu bulan sekali,” tuturnya.
Nur Azizah menambahkan bahwa pihak rumah sakit dan pemerintah daerah telah membantu dalam menopang kebutuhan Sulton mendapatkan pengobatan.
“Saya tidak mengeluarkan biaya untuk pemeriksaan maupun transportasi. Dari Dinkes melalui bidan desa juga memberikan susu kalori tinggi untuk gizi untuk anak saya. Bahkan pihak perusahaan memberi izin jika saya harus mendampingi ke rumah sakit,” ujarnya.
Nur Azizah menambahkan, pemerintah kabupaten Jombang juga selalu membuka ruang untuk berkomunikasi jika dirinya dan Sulton mengalami kendala saat pengobatan.
“Saat ini anak saya masih beraktivitas seperti biasa. Masih sekolah dan main. Tidak ada kendala. Hanya saja sesekali harus tidak masuk sekolah jika mengalami batuk pilek,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr. Tjahja Widada, M.KP, memastikan koordinasi terus berjalan antara fasilitas kesehatan daerah dan rumah sakit rujukan di Surabaya.
“Sulton sudah mendapat antrean operasi nomor 128 di RSUD dr. Soetomo. Selama menunggu tindakan, kebutuhan gizi tetap kami penuhi melalui Dinas Kesehatan. Proses ini memang tidak bisa dipercepat karena antreannya berskala nasional. RSUD dr Soetomo sendiri merupakan Rumah sakit yang menjadi rujukan Indonesia bagian timur. Antreannya diatur berdasarkan kegawatdaruratan pasien,” jelasnya.
“Operasi jantung bawaan seperti ini membutuhkan persiapan matang. Tahap awalnya adalah kateterisasi untuk memastikan fungsi kerja jantungnya siap menjalani operasi,” imbuhnya.
Komitmen Berkelanjutan
Pemkab Jombang melalui RSUD, Dinas Kesehatan dan tenaga medis di tingkatan desa terus memantau kondisi Sulton secara berkala. Pendampingan tidak hanya bersifat medis, tetapi juga mencakup dukungan sosial dan psikologis bagi keluarga.
Bupati Warsubi kembali menegaskan bahwa tidak ada warga Jombang yang dibiarkan berjuang sendiri menghadapi penyakit berat.
“Kami akan terus mendampingi sampai Sulton benar-benar mendapatkan tindakan di RSUD dr. Soetomo. Kami ingin memastikan anak-anak Jombang tumbuh sehat dan kuat,” pungkasnya. (Fit)
Komentar untuk post