JOMBANG.TV — Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Jombang pada Minggu (2/11) dan menimbulkan dampak di sejumlah titik. Belasan pohon tumbang hingga mengganggu akses jalan serta aktivitas warga. Beberapa rumah dan fasilitas publik turut terdampak, meski tidak seluruhnya dapat diintervensi karena beberapa bangunan hanya berupa teras.
Di Kelurahan Jombatan, Kecamatan Jombang, angin kencang menyebabkan sejumlah kerusakan bangunan. Namun BPBD Jombang menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan puting beliung, melainkan murni angin kencang. “Data sementara, ada empat unit rumah dan satu unit sekolah yang mengalami kerusakan,” ujar Wiku
Hasil pendataan awal menunjukkan dampak cukup merata di beberapa kecamatan. Di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, sebuah gedung pertemuan lantai dua yang sedang dibangun mengalami kerusakan dan material bangunan menimpa tiga rumah, merusak bagian atap.
Sementara itu, di Desa Jarakkulon, Kecamatan Jogoroto, sebuah pohon tumbang mengenai satu rumah warga dan sudah dalam proses penanganan.
Di ruas jalan utama, kondisi serupa juga terjadi. Pohon besar tumbang di Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Bali, bahkan salah satu baliho di Basuki Rahmat turut patah. “Kami hitung ada empat titik pohon besar yang tumbang, mayoritas di Basuki Rahmat dan Jalan Bali,” Kepala Pelaksana BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas.
Wiku menyampaikan bahwa dampak angin kencang tidak hanya terjadi di Kelurahan Jombatan, tetapi juga menyebar ke sejumlah titik lainnya.
“Data sementara pagi ini (3/11/2025) ada tujuh sampai delapan titik pohon tumbang. Lokasinya tersebar dari arah stasiun Jombang ke barat dan ke arah Mojosongo,” ujarnya.

Hingga sore kemarin (3/11/2025), tidak ada laporan korban jiwa. “Semoga tidak ada. Sementara ini hanya mengganggu jalan dan ada yang mengenai kabel listrik,” tambahnya.
BPBD Jombang telah melakukan berbagai langkah penanganan, salah satunya dengan melakukan kaji cepat untuk memetakan dampak di lapangan.
Tim kemudian, lanjut Wiku, melakukan pemotongan pohon-pohon tumbang, serta mendistribusikan terpal untuk penutup atap sementara.
“Kami juga memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak,” ungkapnya ketika dihubungi.
Seluruh langkah penanganan ini dilakukan melalui koordinasi dengan TNI, Polri, perangkat desa, pemerintah kecamatan, PLN, Telkom, dan sejumlah lembaga relawan penanggulangan bencana.
“Sebagian titik terdampak juga telah mulai ditangani tim BPBD, sementara pendataan lanjutan terhadap rumah warga masih berjalan. Kami mengimbau masyarakat untuk turut serta dalam penanganan di lingkungan masing-masing,” jelas Wiku.
Kesiapsiagaan dan Peringatan Dini
Dalam upaya mitigasi, BPBD Jombang menyampaikan bahwa surat edaran resmi terkait kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi telah diterbitkan dan disebarluaskan.
“Peringatan dini sebelumnya telah disampaikan secara berkala melalui kanal resmi BPBD untuk memastikan masyarakat menerima informasi cuaca terkini,” katanya.
BPBD menegaskan akan terus memantau perkembangan situasi, berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kelurahan, serta memastikan seluruh titik terdampak mendapat penanganan. (Fit)










Komentar untuk post