JOMBANG.TV – Siang itu, Selasa (11/11/2025) Gedung PKK Kabupaten Jombang dipenuhi wajah-wajah penuh semangat. Kader PKK dari berbagai desa datang dengan harapan yang sama, melindungi generasi muda dari ancaman narkoba.
Tak hanya melalui sosialisasi bertajuk “Generasi Bersinar, Bersih Narkoba dan Maju Sejahtera untuk Semua”, hari itu juga ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara TP PKK Kabupaten Jombang dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto.
Ketua TP PKK Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, membuka acara dengan pesan yang hangat namun tegas. Ia menekankan bahwa keluarga dan masyarakat memegang peran penting dalam membentengi generasi muda dari narkoba.

“Bela negara bukan hanya soal menjaga kedaulatan, tetapi juga membangun karakter generasi muda yang tangguh dan bebas dari bahaya narkoba,” ungkapnya.
Yuliati optimis, dengan melalui kerja sama ini, TP PKK ingin menjadi mitra strategis BNN untuk mengedukasi keluarga, mendorong gaya hidup sehat, serta membangun ketahanan keluarga sebagai benteng pertama melindungi generasi muda.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Jombang, Budi Winarno, memberi apresiasi atas langkah ini. “BNN dan Bakesbangpol tidak bisa bekerja sendiri. Kesadaran kolektif masyarakat, partisipasi tokoh lokal, serta sinergi lintas sektor menjadi kunci untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan desa bebas narkoba,” jelas Budi.
Budi menambahkan, disitulah peran TP PKK menjadi sangat strategis, karena kader PKK mampu menjangkau keluarga dan komunitas di tingkat desa.
“Kader PKK dapat menjadi garda terdepan dalam edukasi, pencegahan, dan pembentukan karakter generasi muda yang tangguh,” jelas Budi
Sementara itu, Kepala BNN Kota Mojokerto, Agus Sutanto, menceritakan pengalaman sidak di beberapa titik di Mojokerto. Ia menemukan remaja yang menggunakan narkoba, ironisnya, sebagian besar berasal dari Jombang.

“Ini nyata, ancaman narkoba bisa menjangkau siapa saja. Kolaborasi dengan TP PKK Jombang membantu kami menjangkau keluarga dan masyarakat di desa, agar generasi muda memiliki perlindungan nyata. Kami tunggu agenda kolaborasi dari TP PKK Jombang,” ujarnya.
Sementara itu, Yuliati juga menyoroti data penting di Jombang, dari tujuh kasus narkoba yang terungkap melalui media online, 54 warga telah mengikuti program rehabilitasi di BNN Kota Mojokerto. Fakta ini menjadi pengingat bahwa perang melawan narkoba belum selesai, dan peran keluarga tetap krusial.
TP PKK memanfaatkan momentum ini untuk menanamkan nilai moral, disiplin, dan tanggung jawab di keluarga, selaras dengan program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila 2025–2030. Semua peserta diajak aktif berperan dalam menciptakan generasi muda yang sehat, produktif, dan berkarakter.
“Jatuh bangunnya negara ini sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar seuntai pulau di peta. Mari kita mulai dari keluarga dan masyarakat untuk menjaga generasi muda kita agar tetap berada di jalan yang benar,” ujar Yuliati mengutip kata-kata Bung Hatta.
Dari pertemuan ini, PKK berencana membuat aksi untuk desa masing-masing. Berupa kelas edukasi hingga program mentoring bagi remaja. Semangat mereka menunjukkan bahwa langkah kecil di desa bisa menjadi benteng besar bagi masa depan generasi muda.

Ditemui usai acara, Yuliati sedikit bercerita tentang seorang kader PKK desa yang rutin mengunjungi rumah-rumah warga, mengedukasi orang tua tentang bahaya narkoba.
“Kadang, hanya satu keluarga yang sadar bisa menyelamatkan seorang anak dari bahaya narkoba,” katanya, menekankan dampak nyata yang bisa dimulai dari lingkup kecil.
Hari itu, Gedung PKK bukan sekadar tempat pertemuan resmi. Ia menjadi titik awal dari gerakan nyata. Sebuah gerakan yang ingin melihat Jombang bersih narkoba, generasi muda yang bersinar, dan masa depan yang lebih terang. (Fit)








Komentar untuk post