JombangTv – Pemkab Jombang melaksanakan apel gelar pasukan dan peralatan penanggulangan bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir.
Apel yang dipimpin langusng oleh Penjabat Bupati Jombang Dr Drs Teguh Narutomo MM ini digelar di aloon-aloon Jombang, Selasa (19/11) pagi.
Deretan kendaraan dan peralatan kebencanaan di hadirkan di alun-alun, diantaranya mobil pemadam kebakaran, perahu boat, alat pemadam kebakaran, dan peralatan kebencanaan lainnya.
Tidak hanya itu, puluhan personel gabungan menunjukkan kemampuannya saat menangani bencana, di antaranya membuat akses jembatan darurat, mengevakuasi korban hingga memadamkan rumah terbakar.
Terlihat sebuah rumah berbahan kayu dilalap si jago merah. Tak butuh waktu lama, petugas pemadam kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang dengan sigap memadamkan api. Satu orang korban juga berhasil dievakuasi dengan selamat.
Begitulah gambaran simulasi penanganan bencana yang dilakukan Pemkab Jombang melalui BPBD Jombang.
Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo menyampaikan bahwan edukasi terkait pemahaman mengenai risiko bencana kepada masyarakat harus dilakukan, sehingga masyarakat mampu bertindak cepat dan tepat dalam situasi darurat. Edukasi ini dapat dilakukan oleh pihak-pihak terkait, dan diberikan kepada warga khususnya masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana. Harapannya, masyarakat akan memahami apa-apa yang harus dilakukan, apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Semakin semua pihak sadar bencana, maka semakin besar kemungkinan siap untuk selamat menghadapi bencana,” tutur Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo.
Pemerintah Kabupaten Jombang terus berupaya mengantisipasi potensi bencana melalui pendekatan yang holistik, mulai dari fase pra-bencana, tanggap darurat, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana. Salah satu langkah strategis adalah mendorong penerapan Community-Based Disaster Risk Management (CBDRM) atau pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas.
Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak hanya menjadi subjek, tetapi juga aktor utama dalam upaya mitigasi bencana sejak dini, sehingga dapat meminimalisasi dampak negatif, baik korban jiwa maupun kerugian material.
Penanggulangan bencana adalah urusan bersama yang memerlukan sinergi unsur pentahelix, yaitu pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media. Semua pihak harus bergandengan tangan dan saling mendukung untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana.
Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo mengajak seluruh lembaga terkait untuk memperbaiki segala kekurangan dan kendala yang dihadapi. Dengan demikian akan tercipta tim yang kuat, solid, teruji dan profesional.
“Mari bersama-sama kita jadikan Jombang sebagai Kabupaten yang tangguh terhadap bencana,” pungkas Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo.
Komentar untuk post