Jombang; Seorang pendamping program keluarga harapan (PKH) di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, berulah. Akibatnya, sejumlah warga penerima bantuan dari pemerintah pusat itu, kini mengeluh.
Salah seorang warga menyebut, total ada 15 orang penerima program PKH yang mengeluhkan ulah perempuan berinisial W itu. Ia mengatakan, pendamping tersebut, nekat membawa buku tabungan para keluarga penerima manfaat (KPM) PKH.
“Masak buku tabungan warga dibawa dia (Winnengse, red) semua. Namanya Winnangse, dia tidak beres itu,” terang SE, sembari mewanti-wanti namanya untuk tidak dipublikasikan, Sabtu (10/07/2021).
SE mengatakan, sejak buku dibawa, warga penerima bantuan lebih memilih diam dan tidak berani protes. Kebanyakan dari mereka, takut namanya akan dicoret dari daftar penerima bantuan.
“Gak ada yang berani, semuanya takut kalau lapor, nanti gak dapat bantuan lagi,” ucapnya.
Selain mambawa buku tabungan para KPM, pendamping tersebut juga diduga mencairkan bantuan tersebut. Kata SE, selama ini, warga hanya langsung diberi uang tanpa tau berapa besaran bantuan yang didapat.
Bahkan, buku tabungan PKH yang dibawa, merupakan buku tabungan KPM para orang tua hingga biaya sekolah.
“Ya semuanya, ada yang buku tabungan milik orang tua (lansia, red), ada juga buku tabungan yang untuk biaya anak sekolah, semua dibawa pendamping. Warga hanya langsung diberi uang, gak tau berapa besaran bantuan yang didapat,” tukas SE.
Sementara, menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas Sosial, Hari Purnomo, saat dikonfirmasi masih belum memberikan jawaban. Sejumlah jurnalis yang mencoba menghubungi lewat aplikasi WhatsApp, juga belum direspon.