JOMBANG.TV, Surabaya – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Jawa Timur menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) IX pada 31 Mei – 1 Juni 2021. Agenda utama Muswil itu adalah pemilihan Ketua DPW PPP Jatim periode 2021-2026.
Menurut Abdul Rasyid, Ketua Panitia Muswil PPP Jatim, pemilihan Ketua DPW menggunakan sistem Formatur atau Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) yang berarti orang yang dapat memutuskan dan mengikat. Ahlul Halli Wal Aqdi adalah orang-orang yang bertugas memilih pemimpin lewat jalan musyawarah kemudian mengajukannya kepada seluruh peserta Muswil untuk ditetapkan.
“Ahlul Halli Wal Aqdi terdiri dari 7 unsur 1 dari DPP, 1 dari DPW 5 DPC. Formatur DPW diwakili Pak Musyafak (Ketua). Kemudian Formatur menyusun pengurus harian dan dan majelis dalam waktu 20 hari. Ketua DPW ditetapkan oleh formatur ini,” terang Rasyid yang juga Wakil Ketua DPW PPP Jatim ini, Minggu (30/5).
Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan seluruh materi maupun ketentuan Muswil agar berlangsung lancar. Agenda Muswil ada 8 jadwal sidang Paripurna acara dan termasuk tertib, Laporan pertanggung jawaban DPW PPP, PO Pemandangan Umum DPC se-Jatim atas LPJ hingga pemilihan Ketua DPW PPP Jatim.
“Paripurna ke-6 agendanya adalah pembahasan tata tertib cara pemilihan formatur sesuai dengan PO Partai yang rujukannya AD/ART ketetapan muktamar ke IX,” ujarnya.
Muswil PPP juga memberlakukan ketentuan protokol kesehatan karena digelar di saat pandemi covid-19.
“Semua materi Muswil sudah ready, menggunakan prokes ketat dan tinggal pelaksanaannya saja. Semoga lancar,” ujar Rasyid.
Rencananya, Muswil ini akan dihadiri sejumlah petinggi DPP PPP, mulai dari Ketua Umum Suharso Manoarfa, Sekjen Gus Arwani Thomafi, Ketua Bidang Fungsional Ahmad Baidowi dan Mardiono Ketua Majelis Pertimbangan DPP. “Ketum Insya Allah hadir. Konfirmasinya begitu,” tandasnya.
Sementara itu, hingga kini nama Ketua DPC PPP Jombang Mundjidah Wahab menguat sebagai calon Ketua DPW PPP Jatim. Ia didukung oleh sejumlah DPC PPP. Bupati Jombang itu dinilai bisa menjadi simbol NU di PPP, sehingga bisa mempersatukan potensi-potensi yang ada di NU untuk kembali ke PPP. Apalagi beliau adalah putri KH. Abdul Wahab Chasbullah, pendiri NU.
Sementara Musyaffa’ Noer, Ketua DPW PPP Jatim incumbent posisinya sulit untuk bersaing dengan Mundjidah Wahab. Meski ia masih didukung sejumlah DPC tapi ia terganjal tatib yang membatasi Ketua DPW dijabat dua periode.
Diskresi atau pengecualian yang bisa menjadi pintu bagi Musyaffa’ menjadi calon ketua DPW ketiga kalinya sudah tertutup. Dari informasi yang didapat, Pimpinan Harian DPP PPP sudah memutuskan tidak memberikan pengecualian kepada Ketua dan Sekretaris DPW PPP se Indonesia untuk menduduki jabatan yang sama pada Dewan Pimpinan Wilayah lebih dari dua periode. (*/jb1/adm)