JOMBANG.TV — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa secara umum wilayah Provinsi Jawa Timur, termasuk Kabupaten Jombang, saat ini sedang berada pada masa transisi atau pancaroba dari kemarau menuju musim penghujan. Pada periode ini, potensi terjadinya cuaca ekstrem diperkirakan meningkat.
Kepala BPBD Kabupaten Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas, menjelaskan bahwa selama masa pancaroba akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat yang bersifat tidak merata di berbagai wilayah. Kondisi ini dapat menyebabkan perbedaan tekanan udara, sehingga memicu angin kencang, puting beliung, hujan es, hingga sambaran petir.
“Perbedaan tekanan udara selama masa pancaroba bisa terjadi tiba-tiba, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap angin kencang, hujan es, dan sambaran petir. Jangan sepelekan cuaca ekstrem meski hanya berlangsung sebentar, karena potensi kerusakan tetap ada,” tambahnya.
Wiku Birawa mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas.
“Masyarakat diharapkan menghindari berkendara saat hujan lebat karena jarak pandang yang terbatas, serta tidak berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame tinggi yang berpotensi membahayakan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan meningkatkan imunitas tubuh juga menjadi penting untuk menghadapi perubahan cuaca yang cepat dan ekstrim.
Setiap kejadian bencana atau potensi bencana diharapkan segera dilaporkan kepada perangkat pemerintah dari level terkecil hingga ke BPBD Kabupaten Jombang melalui nomor 0812-5259-6233 atau akun media sosial @bpbdjombang.
Menurut Wiku Birawa, partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk meminimalkan risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem di masa pancaroba. (Fit)
Komentar untuk post