JOMBANG.TV – Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Minha) Jombang, menggelar kegiatan dalam rangka bulan Gus Dur, Minggu (17/12) sore. Salah satu kegiatannya adalah kirab dan ziarah bersama sejumlah pemuka agama di makam Presiden keempat Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid.
Mengambil start di halaman museum, peserta kirab dalam rangka haul Gus Dur ke-14, memutari kawasan pondok pesantren Tebuireng, Jombang. Kirab ini diikuti masyarakat sekitar Tebuireng hingga tokoh masyarakat.
Mereka memakai pakaian, yang menyimbolkan keberagaman indonesia, sebagai bentuk penghormatan dan mengenang gus dur yang selama ini dikenal sebagai tokoh pluralisme dan toleransi
Setelah melakukan kirab, perwakilan dari sejumlah komunitas dan tokoh lintas agama, kemudian melakukan doa bersama dan tabur bunga di makam presiden keempat republik indonesia, serta makam KH Hasyim Asy’ari.
“Keberadaan museum tidak sekedar fisik, museum itu di bawah sub cagar budaya. Jadi itu bagaimana kita cara meneruskan perjuangan bangsa yang sudah dilakukan KH Hasyim Asy’ari dan dilanjutkan Gus Dur,” terang Ahmad Mahendra, Kepala Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek.
“Ada banyak nilai yang harus terus dijaga seperti multi kultur membela mioritas kebangsaan dan penjagaan keindonesiaan itu tugas kita bersama. Museum itu tidak sekedar etalase, bagaimana menjaga nilai-nilai kyai haji hasyim asy’ari dan gus dur tetap kita gelorakan,” pungkasnya.
Sementara itu, keluarga Gus Dur mengaku berterima kasih, atas kegiatan yang telah dilakukan museum islam indonesia KH Hasyim Asy’ari, yang telah menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka haul Gus Dur.
“Keluarga berterima kasih atas perhelatan yang dilakukan museum dan kemendikbud. Itu satu jalan dengan keinginan kami bukan masalah haulnya tapi juga bagaimana warisan pemikiran gus dur dan mbah hasyim tetap bisa disebarkan dengan acara seperti ini itu sangat membantu,” ujar Inayah Wahid, putri bungsu Gus Dur pada sejumlah jurnalis.(jb1/adm)