Bupati Jombang Siap Laksanakan Arahan Presiden Jokowi

JOMBANG.TV – Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menegaskan kesiapannya melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo. Terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mewaspadai peningkatan kasus Covid-19. ’’Kita siap menjalankan arahan presiden. Alhamdulillah di Jombang Covid-19 mulai menurun. Wisata tetap buka namun 50 persen kapasitasnya dan harus melaksanakan protokol kesehatan ketat,’’ kata Bupati Mundjidah Wahab usai mendengarkan arahan presiden secara virtual di Media Center Kantor Pemkab Jombang, Senin (17/5).

Bupati perempuan pertama di Jombang ini menjelaskan, pasien positif Covid-19 data kemarin tinggal 23. Ini turun dari hari sebelumnya yang masih 27. ’’Alhamdulillah sebagian besar Kecamatan sudah zona hijau,’’ jelasnya. Zona hijau berarti tidak ada kasus Covid 19 sama sekali. Total ada 11 kecamatan yang hijau. Lalu sembilan kecamatan zona kuning, artinya ada kasus Covid 19 satu sampai lima. Satu-satunya yang oranye tinggal Kecamatan Jombang. Zona oranye terdapat enam sampai 10 kasus Covid.

Bupati Mundjidah Wahab mendengarkan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Bupati Sumrambah, Ketua DPRD Mas’ud Zuremi, Kapolres AKBP Agung Setyo Nugroho, Dandim 0814 Letkol Inf Triyono, Kajari Imran SH, MH, Dansatradar Letkol Lek, Yudi Amrizal serta Sekdakab Dr. Akh Jazuli, SH, MSi serta Asisten 1 Anwar, Asisten 3, Hari Oetomo dan Kabag Pemerintahan, Bambang Sriyadi.

Presiden Jokowi mengawali arahannya menyampaikan ucapan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Mohon Maaf Lahir Batin bagi umat muslim dan ucapan selamat memperingati Kenaikan Isa Al-Masih bagi umat Kristen. Kepada Kepala Daerah se-Indonesia dari Istana Negara Presiden Jokowi memaparkan, ada 1,5 juta orang mudik selama 6 hingga 17 Mei.

’’Awal dulu saya sampaikan ada 33 persen yang mudik. Kemudian, saya larang sehingga turun jadi 17 persen dan terus turun saat ada penyekatan sekitar 1,1 persen. Meski begitu, saya melihat masih banyak yang datang ke tempat wisata. Diharapkan, kasus aktif bisa turun lagi dimana pada Februari sebagai puncaknya jumlah kasus sebanyak 176 ribu tapi kini turun menjadi 90-an ribu. Ini yang terus kita tekan sehingga membutuhkan konsistensi. Hati-hati dan waspada karena gelombang kedua dan ketiga sangat berbahaya, seperti halnya di negara-negara tetangga kita yang lockdown hingga Juni,” paparnya.

Disebutkan Presiden Jokowi, di Pulau Sumatera dan pulau lainnya mulai ada kenaikan kasus Covid-19. Tercatat, ada 15 provinsi yang kasusnya mengalami peningkatan. Kasus mingguan di Pulau Sumatera seperti di Aceh, Sumut, Sumbar, Babel, Jambi, Sumsel, dan Lampung cukup mengkhawatirkan. ’’Disana, kasusnya tinggi tapi ada penurunan,’’ terangnya.

Bengkulu trennya turun sehingga dapat cap ‘hijau’ tapi bukan zona hijau.
Soal keterisian tempat tidur di rumah sakit, sekarang 29 persen secara nasional. Mengenai keterisian hotel juga mendapat sorotan seperti di Provinsi Kepri yang tingkat okupansi hotelnya naik sehingga secara ekonomi baik tapi tetap harus dikendalikan. ’’Saya berharap kepala daerah bisa memahami angka ini,’’ tegasnya.

Presiden juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2020 yakni 2,97 persen. Kemudian di kuartal kedua, turun menjadi minus 5 persen. Untuk kuartal pertama 2021, masih minus 0,74 persen. Sedangkan target kuartal kedua diatas 7 persen.

’’Seluruh Gubernur, Bupati, dan Walikota memiliki tanggungjawab yang sama dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional. Saya meyakini target itu bisa tercapai. Yang penting, tetap harus hati-hati sehingga penanganan Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi bisa sejalan seiring,’’ harap Presiden Jokowi. (*/jb1/adm)

Exit mobile version