JOMBANG.TV-Langkah kaki Ketua TP PKK Kabupaten Jombang, Hj. Yuliati Nugrahani Warsubi, pagi itu, Jumat (15/8/2025) menyusuri halaman Kantor Kecamatan Jombang.
Udara Agustus yang terik tak mampu memudarkan senyumnya. Matanya berbinar ketika melihat sebidang lahan di sudut halaman, yang dulunya tampak kosong dan tak terurus. Kali ini, lahan itu telah berubah menjadi kebun sayuran yang hijau dan berbuah lebat.
Terong ungu menggantung ranum, tomat memerah cantik, cabai merah menyala di antara daun, dan kangkung merambat subur. Kacang panjang menjuntai siap dipetik kapan saja. Seorang staf kecamatan menjelaskan bahwa kebun ini dikelola oleh warga setempat, memanfaatkan lahan kosong agar dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kegiatan panen perdana ini dilakukan bersamaan dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tim Pembina Posyandu Kecamatan Jombang, Jumat (15/8/2025). Yuli menyapa para kader posyandu yang hadir, menanyakan perkembangan masing-masing desa, dan memberi semangat agar mereka tetap kreatif dan inovatif dalam membangun kemandirian pangan.
Saat memetik terong, Bu Yuli teringat pengalamannya di Desa Mojokrapak, tempat ia pernah memimpin gerakan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Dulu, ia menghadapi tantangan besar: bagaimana mengajak para ibu menanam sayuran di pekarangan rumah ketika harga kebutuhan sehari-hari terus naik.
“Waktu itu, saya harus meyakinkan para ibu, bahwa dengan sedikit tanah di pekarangan, mereka bisa menanam sayuran untuk keluarga. Hasilnya bukan hanya pangan, tapi juga kebahagiaan saat bisa makan sehat dari usaha sendiri,” ujarnya sambil tersenyum mengenang.
Bu Yuli menambahkan bahwa keberhasilan Mojokrapak menginspirasi banyak desa lain di Jatim, dan kini, semangat itu hadir kembali di halaman Kantor Kecamatan Jombang. “Kalau Mojokrapak bisa, kenapa kita tidak? Setiap jengkal lahan bisa dimanfaatkan untuk menanam sesuatu yang bermanfaat,” kata Bu Yuli.
Dengan tangan cekatan, ia memetik beberapa terong besar sambil menyapa kader-kader yang hadir, memberikan tips menanam, dan menyampaikan pesan sederhana namun kuat.
“Kalau di Kecamatan Jombang bisa memanfaatkan lahan kosong seperti ini, saya yakin kecamatan lain juga bisa. Tinggal kemauan dan gotong royong saja,” katanya.
Bagi Yuli, lahan kosong bukan sekadar tanah. Itu adalah peluang. Peluang untuk menghadirkan pangan sehat, menggerakkan warga, dan membangun kemandirian.
Ia menekankan bahwa, di tengah tantangan ekonomi dan harga kebutuhan yang terus meningkat, setiap keluarga sebaiknya memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam bahan makanan yang bisa dikonsumsi setiap hari.
Panen terong hari itu mungkin sederhana, tetapi pesan yang terkandung sangat jelas: setiap jengkal tanah bisa menjadi sumber kehidupan bila dikelola dengan cinta, kreativitas, dan kerja sama. Bu Yuli berharap, semangat ini menular ke seluruh kecamatan di Kabupaten Jombang, agar masyarakat lebih mandiri, sehat, dan produktif. (Fit)
Komentar untuk post