JOMBANG.TV– Angka penderita diabetes di Kabupaten Jombang tembus 36.511 orang pada 2024, termasuk usia remaja. Kondisi ini membuat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, menyerukan gerakan perubahan gaya hidup sehat yang dimulai dari keluarga.
Hal tersebut disampaikan Yuliati saat membuka Workshop Deteksi Dini dan Pengendalian Diabetes Mellitus di Ruang Soero Adiningrat, Pemkab Jombang, Rabu (13/8/2025). Kegiatan ini dihadiri jajaran TP PKK Kabupaten Jombang, organisasi perempuan, dan perwakilan TP PKK kecamatan se-Kabupaten Jombang.
“Yang membuat kita waspada, penderita diabetes sekarang tidak hanya dari kelompok usia lanjut, tapi juga remaja. Artinya, ini bisa menyerang siapa saja,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya edukasi keluarga terkait pola makan sehat, aktivitas fisik, dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Dengan nada santai, ia memberi contoh kebiasaan yang bisa diubah secara bertahap.
“Kalau biasanya minum es teh manis tiga kali sehari, kurangi jadi sekali. Atau kalau gorengan sekali makan lima biji, coba jadi dua saja, sisanya sayur. Pelan-pelan tapi konsisten, insyaallah akan jadi kebiasaan baik,” kata Yuliati.
Yuliati berharap para peserta workshop membawa pulang ilmu dan semangat baru, lalu menularkannya kepada keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitar.
“Semakin banyak yang tahu, semakin besar peluang kita menekan angka diabetes di Jombang,” tambahnya.
Sementara itu, narasumber workshop, dr. Mukhamad Burhanudin, Sp.PD, menjelaskan bahwa pencegahan diabetes paling efektif dimulai dari lingkup terkecil, yakni keluarga. Menurutnya, kontrol pola makan, aktivitas fisik, dan deteksi dini menjadi kunci utama.
“Diabetes itu penyakit yang diam-diam berkembang. Kadang pasien baru sadar setelah komplikasi muncul. Karena itu, mulai dari keluarga, biasakan makan dengan gizi seimbang, hindari minuman manis berlebihan, dan ajak anggota keluarga beraktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari,” tegas dr. Burhan.
Ia juga mengingatkan bahwa pemeriksaan gula darah secara rutin dapat membantu menemukan masalah sejak dini. “Kalau terdeteksi lebih awal, pengendaliannya jauh lebih mudah dan murah,” tambahnya.
Workshop ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam membangun kesadaran masyarakat Jombang akan pentingnya pola hidup sehat, sehingga angka penderita diabetes dapat ditekan di masa depan.(Fit)
Komentar untuk post