JOMBANG.TV – Belasan wali murid siswa baru tingkat SD dan SMP, Rabu (8/9) siang, menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang, di jalan Pattimura.
Aksi tersebut dilakukan untuk menagih janji seragam gratis bagi siswa baru yang hingga kini belum diterima.
Ironisnya, dugaan pungutan liar (pungli) justru terjadi, seperti yang dialami oleh Laila (38) salah seorang wali murid yang turut dalam aksi tersebut.
Dirinya bahkan sudah membayar sebesar 290 ribu rupiah lebih untuk memperoleh seragam sekolah bagi anaknya yang merupakan siswa baru.
“Kami sebagai wali murid minta keringanan mas, katanya ada program seragam gratis, tapi ini kok bayar,” ujarnya.
Ditambahkan Laila, uang ratusan ribu yang dibayarkannya tersebut untuk membeli seragam Pramuka dan seragam merah putih, serta sejumlah atribut seperti hasduk, bet, dasi sama topi.
“Sementara dari sekolah dapat bingkisan gratis berupa tas sekolah sama peralatan sekolah,” pungkasnya.
Sementara, dikonfirmasi terkait aksi para wali murid tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, Agus Purnomo, mengaku bahwa untuk seragam sekolah bagi siswa baru tahun ajaran 2021 dibatalkan karena ada refocusing anggaran penanganan Covid-19. “Nantinya (seragam,red) akan tetap diberikan, tapi pada tahun ajaran 2022,” ucapnya.
Ditanya terkait adanya dugaan pungli seragam sekolah untuk siswa baru seperti yang dikeluhkan wali murid, Agus mengatakan akan segera melakukan pengecekan.
“Kami berharap jangan sampai ada pungutan apalagi sampai membebani masyarakat yang masih terdampak pandemi,” tegas Agus.(jb1/adm)