Empat Tahap Ekskavasi Situ Pandegong Dituntaskan Disdikbud Jombang

JOMBANG.TV – Empat tahap proses ekskavasi situs Pandegong di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Mojowarno, telah dituntaskan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang. Ekskavasi yang dilakukan tim arkeologi yang digelar bertahap sejak tahun 2021-2023 telah mengungkap seluruh candi tersebut.

Menurut Senen, Kepala Disdikbud Jombang, ekskavasi candi di Situs Pandegong telah melalui 4 tahap, yakni pada 12 hingga 21 November 2021, 16 hingga 26 Maret 2022, 13 hingga 22 April 2022 dan 15 hingga 26 Februari 2023.

Selama itu, lanjut Senen, menggandeng tim arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim.  “Kami menyampaikan terimakasih atas kerjasama yang luar biasa sehingga kita bisa menyelesaikan ekskavasi Situs Pandegong tahap 4 ini,” katanya, Selasa (28/2).

Ditambahkan Senen, pada tahap 4 ekskavasi ini pihaknya menghabiskan anggaran Rp 63 juta. Pada tahap ini, tim arkeologi berhasil mengungkap 2 struktur lain di luar candi utama. Selain itu, temuan lepas seperti pemberat jala, pecahan keramik Dinasti Song, koin kuno Dinasti Tang hingga potongan arca juga berhasil ditemukan. Tim arkeolog juga berhasil menampakkan seluruh struktur dari candi perawara di sisi barat candi utama.

“Temuan obyek diduga cagar budaya (ODCB) dalam ekskavasi ini akan kita dijadikan referensi penetapan cagar budaya tingkat kabupaten,” pungkasnya.

Ekskavasi tahap 4 ini juga berhasil menampakkan 3 candi perwara di sebelah barat candi utama. Masing-masing perwara berbentuk persegi 3,2 x 3,2 meter. Tinggi struktur yang tersisa 6-7 lapis bata merah kuno atau sekitar 60 cm.

Meski hanya tersisa struktur kaki candi saja, pihak Disdikbud Jombang berkomitmen akan melakukan upaya pelestariam dengan menetapkan bangunan purbakala itu sebagai cagar budaya. Terlebih lagi berdasarkan interpretasi tim arkeolog BPK Wilayah XI Jatim bahwa candi di Situs Pandegong ini berasal dari abad 10 Masehi.

“Namun demikian berdasarkan data arkeologis yang tersisa, candi ini layak dilestarikan mengingat pola ruang candi yang terdiri dari candi utama dan tiga candi perwara di wilayah Jombang baru kali ini ditemukan. Sehingga menjadi salah satu bukti fisik peradaban masa lalu yang penting dilestarikan,” imbuh Kabid Kebudayaan Dian Yunita Sari.(*/jb1/adm)

Exit mobile version