Gema Puan Bukan Relawan Pragmatis, Tapi Gerakan Idiologis

Jakarta; Ketua Umum Generasi Muda Pejuang Nusantara (Gema Puan) Ridwan, menegaskan jika organisasi yang ia pimpin, menganut politik kebangsaan. Dengan mendukung Puan Maharani sebagai Presiden di PIlpres 2024, Gema Puan berkeyakinan tujuan tersebut untuk menyelamatkan kondisi bangsa.

“Setelah di Pilpres 2024 sukses mengantarkan Mbak Puan Maharani menjadi Presiden. Gema Puan tetap akan menjadi oraganisasi idiologis dan bukan sekedar relawan pragmatis, ini untuk menjaga nilai idilogi, bukan yang lain,” ucap Ridwan, saat dikonfirmasi, Selasa (07/13/2021).

Dikatakan Ridwan, terkikisnya nilai-nilai ideologi Pancasila saat ini, kerap menjadikan sikap pragmatis muncul. Klaim menegakkan Pancasila yang kerap didengungkan, secara ruh tetap kosong.
Sebagai organisasi Idiologis dengan nilai pancasila, Gema Puan memilik jalan politik kebangsaan. Menurut Ridwan, Gema Puan mempunyai tujuan panjang yakni Indonesia sejahtera atau Indonesia Emas.

“Gema Puan itu punya mental petarung, pejuang, komitmen dan loyalitas tinggi serta berkarekter. Jadi untuk menjadi kader Gema Puan, harus mereka yang punya niat baik dan tulus, bukan sebagai pedagang yang hanya mencari keuntungan sesaat,” urai Ridwan.

Ridwan menerangkan, dalam etika moral Gema Puan akan tetap menolak intimidasi, penggembosan, penghianatan hingga pencanangan narasi kebencian dan hoax. Bahkan sejak berdiri Gema Puan, dinamika itu kerap muncul meski akhirnya sebagian harus memilih dinamika lainnya.

“Idialisme itu cukup berat. Maka dari itu, saya berkeyakinan ketika niat baik dan tulus ikhlas, maka akan datang orang-orang baik untuk berjuang bersama demi satu nilai idiologi, yakni Pancasila,” tutup Ridwan. (ami)

Exit mobile version