Gema Puan Minta Oposisi Tak Pakai Isu Covid 19 Sebagai Alat Politik

Jombang; Generasi Muda Pejuang Nusantara (Gema Puan), menolak dengan tegas upaya politik oposisi menarasikan penggulingan kekuasaan yang sah dengan memanfaatkan isu covid-19. Gema Puan juga mendesak Presiden Jokowi segera memecet para menteri yang berkinerja buruk dalam menangani pandemi saat ini.

Menurut Ketua Umum Gema Puan, Ridwan, dalam kondisi bangsa yang sedang terpuruk akibat wabah corona, sangat di butuhkan persatuan dari seluruh elemen untuk saling bergotong royong. Sebab wabah covid-19, bukan hanya terjadi di Indonesia melainkan terjadi di seluruh negara lain di dunia.
“Ini wabah bukan disini saja, melainkan sudah jadi wahab dunia. Saya berharap tokoh-tokoh politik oposisi tidak menjadi provokator dengan menggerakan massa di tengah situasi seperti ini,” kata Ridwan, saat dikonfirmasi, Jumat (23/07/21).

Menurut Ridwan, diakui atau tidak sejak pemberlakuan kebijakan PPKM Darurat dan perpanjangannya, rakyat kecil sangat terkena dampak luar biasa. Mereka yang biasa menggantungkan hidup dari bekerja sehari-hari mengalami kesulitan akibat adanya penyekatan jalan.

Munculnya aksi protes hingga berujung pada aksi demonstrasi akibat dampak PPKM, lanjut Ridwan, harus tetap berada pada tuntutan soal hajat hidup kebutuhan utama rakyat saat ini dan bukan digeser pada isu menurunkan pemerintahan yang sah.

“Sah-sah saja melakukan demontrasi Tapi menjadi pertanyaan adalah kenapa isu yang di bangun adalah menurunkan Jokowi. Saya secara tegas tidak menolak gerakan mahasiswa dan masyarakat. Tapi saya menolak dengan tegas ketika gerakan tersebut di manfaatkan oleh kelompok oposisi yang coba mendompleng gerakan mahasiswa dan masyarakat. Jangan menjadi tradisi demontrasi langsung menurunkan pemerintahan yang sah,” tegas Mantan Aktivis 98 ini.

Selain menolak narasi covid dijadikan isu politik kekuasaan, Gema Puan juga mendesak Presiden Jokowi segera melakukan langkah terbaik untuk menyelamatkan rakyat, baik dari wahab hingga ekonomi. Di tengah perang melawan pandemi, Presiden Jokowi diharapkan bisa membuat langkah berani termasuk memecat para pembantunya yang tidak mempunyai mental kemanusiaan melainkan mental pedagang.

“Kami mendukung apapun keputusan Pemerintahan Jokowi dalam mengatasi pandemi yang kian hari terus meningkat. Tapi berdasarkan pengamatan kami, setidaknya ada beberapa menteri yang kerjanya tidak maksimal untuk penanganan covid 19 ini. Andai memang dibutuhkan reshuffle kabinet, silakan itu hak progresif Presiden. Hemat saya di situasi saat ini, Presiden harus berani mengambil keputusan dengan cepat dan tepat,” pungkasnya.

Exit mobile version