GPK Jombang Apresiasi Agro Edukasi di Wonosalam

JOMBANG.TV, Wonosalam – Ketua Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Kabupaten Jombang H Mujtahidur Ridho mengunjungi agrowisata Agropolis di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Di sana, Gus Edo sapaan akrab H Mujtahidur Ridho mengapresiasi kawasan agro edukasi dengan jejeran pohon durian yang siap panen pada akhir tahun ini.

“Produksi seperti ini harus terus dikembangkan,” ujar Gus Edo, Sabtu (21/11).

Menurutnya, buah durian merupakan buah unggulan Wonosalam yang memiliki pangsa pasar lokal hingga internasional. Durian dinilai laku keras karena memiliki penggemar yang sangat luas di seluruh Indonesia.

Di samping itu, kata dia, Kecamatan Wonosalam memiliki keunggulan luar biasa karena tanah yang dijadikan untuk bercocok tanam adalah tanah subur yang tiada duanya di Kabupaten Jombang.

“Kontur tanah kita bukit-bukit dan gunung-gunung dengan hawa yang cukup dingin. Kondisi ini sangat cocok untuk bercocok tanam buah-buahan. Contohnya adalah Agropolis. Di sini mereka bahkan menjadikannya sebagai agro edukasi. Itu harus kita support,” katanya.

Gus Edo mengatakan, kita akan berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Jombang supaya ada program yang bisa menopang pengembangan pertanian durian dan komoditas unggul pertanian yang lainnya di Wonosalam.

“Insyaallah, semua bisa diwujudkan, termasuk untuk pengembangan pertanian durian unggul hingga 250 hektar tersebut,” papar Gus Edo.

Mengenai hal ini, manajer wisata Agropolis, Suntoro menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan dukungan Ketua GPK Jombang terhadap perkembangan buah durian di Wonosalam. Dia berharap, kedatangan GPK Jombang mampu memenuhi harapan masyarakat atas adanya buah durian berkualitas di Kecamatan Wonosalam.

“Alhamdulillah Agropolis dikunjungi Ketua GPK Jombang. Saya ucapkan terima kasih karena ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi agrowisata kami. Mudah-mudahan kita bisa terus mengedukasi,” katanya.

Dikatakan, peran dan dukungan berbagai pihak sangat penting untuk mewujudkan luasan hingga 250 hektare pertanian durian unggul tersebut. Sekarang ini, Agropolis telah mulai dengan luasan kebun agrowisata 3,7 hektare.

“Kebun Agropolis tidak akan sendirian mewujudkan program hulu dan hilir pertanian durian unggul ini, karena harus punya pondasi kemitraan dengan masyarakat. Kami mengusung konsep berkebun berjamaah, di mana kebun-kebun Agropolis juga bisa dimiliki oleh publik dan dikelola secara transparan oleh manajemen Agropolis dengan skema bagi hasil yang menarik,” jelas Suntoro.

Ke depan, kata Suntoro, Agropolis akan terus mengembangkan lahan-lahan yang ada untuk penanaman pohon durian secara masif. Langkah ini penting dilakukan untuk menambah kesejahteraan masyarakat sekitar. (gpk/jb1/adm)

Exit mobile version