JOMBANG.TV — Farid Aditama Kurniawan resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jombang masa bakti 2025–2030. Pelantikan ini digelar serentak bersama pengurus HKTI dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Acara pelantikan dipusatkan di Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan diikuti ribuan petani dari berbagai daerah.
“HKTI Jombang berdiri di garda terdepan mendukung terwujudnya kedaulatan pangan. Bagi kami, pangan bukan sekadar komoditas, tetapi harga diri bangsa. Petani harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dari benih sampai pasar,” ujar Farid.
Ia mendorong inovasi, dan memperkuat sinergi serta membuka ruang bagi generasi muda untuk kembali ke sawah dengan teknologi dan nilai tambah.
“Kedaulatan pangan adalah pintu kemandirian ekonomi, dan HKTI Jombang siap memastikan itu terwujud,” tegasnya.
Momen pelantikan ini juga tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui pemecahan rekor penanaman Indigofera serentak di lokasi terbanyak.
Indigofera dikenal sebagai tanaman multiguna yang bermanfaat untuk sektor pertanian dan industri. Selain sebagai sumber pakan ternak berkualitas tinggi berkat kandungan proteinnya, tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami, pupuk hijau, hingga tanaman hias.
Ketua HKTI Jawa Timur, H. Arum Sabil, menegaskan bahwa penanaman Indigofera menjadi langkah nyata HKTI mendukung kedaulatan pangan sekaligus peningkatan populasi ternak di Jawa Timur.
“Hari ini kita buktikan, HKTI bersama petani menanam sejuta pohon Indigofera sebagai sumber pakan kambing dan ternak lainnya,” tegas Arum di hadapan 1.037 peserta yang hadir.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut memberikan dukungan penuh. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen pemerintah provinsi mendukung program Nawacita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
“Seduluran itu penting. Kita ini berbeda-beda tapi punya tujuan yang sama: guyub rukun demi kedaulatan pangan bangsa,” kata Khofifah.
Khofifah menambahkan, Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia, sementara Tuban menjadi penopang utama stok jagung nasional.
Pemerintah Pusat juga menjamin harga gabah tidak turun di bawah Rp 6.500 per kilogram. Bahkan di beberapa daerah Jawa Timur, harga gabah sudah menembus Rp 7.000 per kilogram.
Selain mendorong penanaman Indigofera, Khofifah meminta seluruh pengurus HKTI kabupaten/kota mendukung percepatan swasembada gula pada 2026.
Sebab, kata dia, Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran untuk pembongkaran ratoon (bongkaratun) di lahan tebu seluas 100 ribu hektare, 70 ribu hektare di antaranya berada di Jawa Timur.
“Panjenengan semua yang punya anggota petani tebu, mari kita manfaatkan dukungan ini. Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, daerah kita kaya tebu. HKTI harus jadi garda terdepan mewujudkan swasembada gula nasional dari bumi Jawa Timur,” tegasnya.
Khofifah optimistis, dengan program ini, kebutuhan kambing untuk kurban pada musim haji juga akan tercukupi karena ketersediaan pakan ternak semakin terjamin.
Sebagai bentuk apresiasi, HKTI Jawa Timur menyiapkan hadiah bagi DPC kabupaten/kota, antara lain dua ekor kambing jantan dan satu ekor kambing betina.
Selain itu, lanjut dia, hadiah khusus juga diberikan untuk pemenang kostum terbaik, kekompakan peserta, dan yel-yel terbaik, masing-masing berupa satu ekor sapi muda (Kabupaten Malang), satu ekor domba (Kabupaten Sidoarjo), dan satu ekor kambing (Kabupaten Sumenep).
Arum Sabil berharap momentum ini menjadi penyemangat bagi petani untuk terus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
“Terima kasih kepada MURI yang sudah mengakui kerja keras para petani Indonesia. Mari kita bersama menanam, memelihara, dan memanen harapan untuk ketahanan pangan bangsa,” pungkasnya.(Fit)
Komentar untuk post