JOMBANG.TV, Diwek – Ibu dan anak di Dusun Bandung Krajan, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang, mengalami kelumpuhan selama belasan tahun. Sang ibu yang diketahui bernama Siti Rodiyah (52) mengalami kelumpuhan terlebih dahulu selama 19 tahun, disusul sang anak Dwi Ayu Prasetya (28) yang telah lumpuh selama 8 tahun.
Mengetahui kondisi tersebut, membuat GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah) menji tergerak. Pada Kamis (17/9) siang, dipimpin langsung oleh Ketua GPK Jombang, menyambangi kedua ibu dan anak yang mengalami kelumpuhan.
Setelah melihat langsung ibu dan anak yang terbaring lemah diatas ranjang, ketua GPK Jombang, Mujtahidur Ridho, mengaku prihatin.
“Kami bertekad untuk sekuat tenaga, upaya upaya yang bisa membantu meringankan beban keluarga ini. Setidaknya kami sebagai salah satu elemen masyarakat, akan mendorong siapapun, untuk melakukan upaya agar beban beliau lebih ringan,” ujar pria yang akrab disapa Gus Edo ini, pada sejumlah jurnalis.
Ditambahkan Gus Edo, dibutuhkan sinergitas dari bawah untuk melakukan ikhtiar guna menyelesaikan persoalan tersebut.
“Ini untuk mencari solusi, butuh ada semacam sinergis antara pemerintah desa hingga kabupaten,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Kustomo, suami dari Siti Rodiyah sekaligus ayah dari Dwi Ayu Prasetya, menjelaskan bahwa gejala awal mengalami kelemahan hingga sering terjatuh dan akhirnya lumpuh.
“Katanya dokter di RS DR Sutomo Surabaya mengalami penyakit ALS atau gangguan pada sistem saraf motorik,” ujar Kustomo.
Berbagai upaya pengobatan medis maupun alternatif telah dilakukan selama bertahun tahun, namun hingga kini belum membuahkan hasil yang maksimal.
Meski sudah mendapatkan bantuan sosial berupa PKH, BPNT hingga Jamkesmas, namun Kustomo masih tidak bisa berbuat banyak.
“Dulu saya berja sebagai tukang sol sepatu, kini sudah 7 bulan ngga bekerja karena fokus merawat istri dan anak,” tandasnya. (jb1/adm)