• About
  • Contcat Us
Selasa, 18 November, 2025
Jombang TV
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Login
  • Home
  • BERITA
  • POLITIK DAN PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • INFO
  • HIBURAN
  • Berita Foto
  • Video
  • Home
  • BERITA
  • POLITIK DAN PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • INFO
  • HIBURAN
  • Berita Foto
  • Video
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Jombang TV
Home BERITA

Kisah Inspiratif Cabup Jombang Mundjidah, Putri Pendiri NU yang Terlahir Sebagai Pemimpin

A2n Oleh A2n
23 November 2024
0
Kisah Inspiratif Cabup Jombang Mundjidah, Putri Pendiri NU yang Terlahir Sebagai Pemimpin
111
DIBAGIKAN
157
DILIHAT
Share on FacebookShare on TwitterWhatsApp

JOMBANG.TV – Mundjidah Wahab merupakan tokoh penting di Kabupaten Jombang. Pengaruhnya tidak hanya di kalangan perempuan, tetapi juga di kalangan laki-laki.

Popularitas dan pengaruhnya juga mampu merangsek ke berbagai kalangan masyarakat dari berbagai usia, baik lokal, maupun luar daerah.

BacaJuga

Twentynine Bikin Penonton Ambyar di Puncak Jombang Fest 2025 Meski Diguyur Hujan

Terungkap, Pembunuh Lansia Jombang Ternyata Keponakan Sendiri

Sebagai perempuan yang lahir dan dibesarkan di lingkungan pesantren, Mundjidah bisa menjelma sebagai sosok yang mampu berbaur dengan kalangan non pesantren.

Hal itu ia buktikan dari rentetan kiprah dan pengalamannya sejak masih belia. Sejak usia belasan tahun, Mundjidah telah menunjukkan bakat dan kemampuannya sebagai pemimpin.

Putri Pendiri NU
Mundjidah Wahab lahir di Jombang, pada 22 Mei 1948. Dia merupakan anak bungsu dari KH. Abdul Wahab Chasbullah, seorang ulama besar yang berperan penting pada berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).

Selain dikenal sebagai pendiri dan penggerak NU, Kiai Wahab merupakan ulama besar yang diakui Negara sebagai Pahlawan Nasional.

Kiprah dan jasa Kiai Wahab tak hanya dirasakan kalangan NU. Catatan sejarah membuktikan, jika pendiri Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas tersebut juga berjasa besar kepada bangsa Indonesia.

Beragam kiprah dan jasa Kiai Wahab, tercatat sejak sebelum masa kemerdekaan, masa-masa bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan, hingga saat Indonesia mulai membangun negara usai merdeka dari penjajahan.

Memimpin Organisasi Perempuan
Sebagai putri dari ulama pendiri NU sekaligus tokoh yang berpengaruh di Indonesia, Mundjidah telah menunjukkan bakat dan kemampuannya menjadi pemimpin sejak di usia muda.

Dia merupakan sosok perempuan yang kenyang pengalaman, baik dalam bidang politik maupun pada bidang pendidikan, pesantren, hingga sosial kemasyarakatan.

Mundjidah memulai kiprah dan pembelajaran berorganisasi di usia remaja bersama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Ia didapuk menjadi Ketua PC IPPNU Kabupaten Jombang periode 1964 – 1968.

Saat menjadi Ketua IPPNU, Mundjidah kala itu masih berusia 16 tahun. Saat itu, Ia masih duduk dibangku Kelas IV Madrasah Muallimat Tambakberas, Kabupaten Jombang.

Setelah menuntaskan tugasnya sebagai Ketua IPPNU, Mundjidah kemudian mulai aktif Fatayat NU. Pada periode 1969-1972 dirinya didapuk menjadi Ketua II PC Fatayat NU Jombang.

Pada tahun 1973 hingga 1978 Mundjidah ditunjuk menjadi Sekretaris PC Muslimat NU Jombang. Lalu pada periode 1978 – 1983, Ia didapuk menjadi Ketua PC Fatayat NU Jombang.

Selanjutnya, Ia menjadi Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Jombang, pada periode Tahun 1984-1985, Tahun 1999-2005, serta Tahun 2005-2010.

Kiprah dan pengalaman Mundjidah tak hanya di lingkungan NU. Ia juga pernah menjabat sebagai pengurus organisasi pemberdayaan perempuan di segmen lain, baik di Jombang, maupun Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

Membangun Keluarga
Mundjidah menikah dengan KH. Imam Asy’ari Muhsin pada 22 Juli 1968. Keduanya tidak saling mengenal sebelum pernikahan.

Dikisahkan Mundjidah, Ia justru kenal lebih dulu dengan adik dari Imam Asy’ari. Keduanya saling mengenal, sebab kala itu keduanya sama-sama menjabat sebagai Ketua IPPNU.

Saat itu, Mundjidah menjabat sebagai Ketua IPPNU Kabupaten Jombang, sedangkan adik dari Imam Asyari sebagai Ketua IPPNU Blitar.

Imam Asy’ari sendiri merupakan anak dari Kiai Muhsin, santri kesayangan KH. Hasyim Asy’ari, sekaligus mantan lurah Pondok Pesantren Tebuireng.

Setelah mondok di Tebuireng, Kiai Muhsin pulang ke Blitar, menjadi pengasuh pesantren, serta menjadi sosok penting berdirinya NU di Blitar.

Adapun Imam Asy’ari, sebelum menikah dengan Mundjidah, menghabiskan waktunya dengan belajar di Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

“Awalnya ya tidak kenal, kami dijodohkan. Pikiran kami waktu itu ya birrul walidain, manut dengan apa yang diminta orang tua. Waktu itu yakin bahwa pilihan orang tua adalah jodoh yang dipilihkan oleh Allah SWT,” ungkap Mundjidah, saat ditemui di kediamannya.

Berangkat dari latar belakang yang sama, Mundjidah dan Imam Asy’ari menjalani hari-hari sebagai suami istri dengan bahagia, hingga dikarunia 6 anak.

Ditinggal Sang Suami
Selama menjalani kehidupan rumah tangga bersama Imam Asy’ari, mengku mendapatkan perlakuan istimewa dari suaminya.

Oleh suaminya, Mundjidah diberi kebebasan untuk menjalankan aktivitas di luar rumah, termasuk berorganisasi. Dalam hal mengurus keluarga, keduanya juga berbagi peran secara adil tanpa mengabaikan kewajiban masing-masing.
Mundjidah menuturkan, berkat keleluasaan yang diberikan suaminya, Ia bisa tetap menjalankan aktivitasnya berorganisasi, serta melanjutkan studi hingga menyelesaikan studi sarjana muda.

Selain itu, suaminya juga mengizinkannya untuk berkiprah dalam dunia politik, dari mulai menjadi anggota DPRD Jombang sejak tahun 1971, pengurus Partai NU, hingga pengurus PPP.

Tak ada angin, tak ada hujan, kabar duka tiba-tiba datang. Imam Asy’ari yang sebelumnya, sehat dan tidak merasakan keluhan kesehatan, wafat pada 31 Agustus 1996 pagi.

Hal itu menjadi pukulan telak bagi Mundjidah. Tanpa ada kata-kata yang keluar, saat mengetahui jika suaminya telah tiada. Hanya cucuran air mata yang deras mengalir.

Namun, ditinggal sang suami tidak menjadikan Mundjidah terlarut dalam kesedihan. Jiwanya kembali tegar. Tekadnya kembali menguat demi masa depan anak-anaknya.

Sepeninggal sang suami, Mundjidah memegang peran ganda, sebagai ibu sekaligus kepala rumah tangga. Dia pun tak terfikir untuk menikah lagi, meski saat itu, usianya masih terbilang cukup.

“Tidak ada pikiran seperti itu (menikah lagi). Waktu itu sudah sibuk ngurusi organisasi, menjadi dewan (DPRD Provinsi Jatim) dan ngurusi anak-anak. Jadi ya gak ada pikiran semacam itu. Alhamdulillah, tetap setia kepada ayahnya anak-anak,” ungkap Mundjidah.

Demi Suara Perempuan
Sebagai putri dari pendiri dan penggerak NU KH. Abdul Wahab Chasbullah, sikap dan karakter kepemimpinan Mundjidah terus terasah sejak muda.

Dari proses interaksi dan pergulatannya dengan masyarakat dari berbagai lapisan, membuatnya berani mengambil keputusan yang menjauhkan dirinya dari kemapanan dan jaminan kesejahteraan.

Dia mengisahkan, pada tahun 1971, dimana saat itu akan berlangsung Pemilu, dia dipanggil oleh pejabat pemerintah dan diminta memilih tetap sebagai guru PNS atau memilih sebagai calon anggota parlemen.

Status guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) diperoleh Mundjidah, sebab saat itu dirinya juga aktif mengajar di beberapa lembaga pendidikan formal di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.

Saat diminta memilih, Mundjidah tanpa keraguan memilih untuk melepaskan statusnya sebagai PNS. Dia pun memantapkan diri terjun ke dunia politik dengan menjadi calon anggota parlemen dari PPP.

“Gak jadi PNS gak apa-apa, toh meskipun gak jadi PNS tetap bisa mengajar. Itu yang terpikir oleh saya waktu itu. Tapi kalau menjadi anggota DPRD Jombang, kita yakini manfaatnya akan lebih banyak.”

“Kalau saya pilih tetap menjadi PNS dan tidak meneruskan maju menjadi dewan, lalu siapa nanti yang akan menyampaikan suara perempuan. Padahal waktu itu sangat sulit menemukan siapa yang mau mewakili perempuan, menyampaikan aspirasi perempuan,” ujar Mundjidah.

Rupanya, pengorbanan Mundjidah melepaskan status dan haknya sebagai PNS, akhirnya berbuah manis. Dia terpilih menjadi anggota DPRD Jombang termuda hasil Pemilu 1971, dimana kala itu usianya baru 21 tahun.

Demi mewakili suara perempuan, Mundjidah terus melanjutkan kiprahnya di dunia politik. Selain sebagai pengurus teras di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dia juga kembali terpilih menjadi anggota DPRD Jombang hingga tahun 1992.

Karir politik Mundjidah terus moncer, dimana pada 1997 dia terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Sejak saat itu, ibu 6 anak rutin terpilih menjadi anggota legislatif DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2009 – 2014.

Pada periode 2009 – 2014, Mundjidah tidak sampai merampungkan masa tugasnya, sebab pada 2013, Ia terpilih sebagai Wakil Bupati Jombang periode 2013 – 2018.

Kemudian pada Pilkada 2018, Mundjidah yang berpasangan dengan Sumrambah, tampil sebagai pemenang Pilkada. Dia pun akhirnya ditetapkan sebagai Bupati Jombang periode 2018 – 2023.

Pada Pilkada Jombang 2024, Mundjidah kembali maju dan berpasangan dengan Sumrambah. Mengapa berpasangan Sumrambah? Mundjidah pun menjelaskan alasannya.

“Jombang ini memiliki karakter Ijo Abang. Jombang harus dipimpin oleh sosok yang betul-betul karakter ijo abang itu. Jombang itu tidak bisa hanya yang kalangan ijo saja, juga tidak bisa dengan karakter abang saja. Ijo Abang itu filosofis dan menunjukkan bagaimana karakter Jombang, pemimpinnya harus memahami filosofi dan karakter itu,” beber Mundjidah.

Berita Terkait

Nenek di Jombang Dibunuh Secara Sadis, Mayat Ditemukan Hangus Terbakar di Lamongan

Nenek di Jombang Dibunuh Secara Sadis, Mayat Ditemukan Hangus Terbakar di Lamongan

2 minggu yang lalu
283
Polres Jombang Amankan Ratusan Botol Arak Bali dari Tangan Warga Kediri

Polres Jombang Amankan Ratusan Botol Arak Bali dari Tangan Warga Kediri

2 minggu yang lalu
173
Petugas dai BPBD Kabupaten Jombang mengevakuasi pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang, Minggu (2/11)

Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Jombang, Sejumlah Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga

2 minggu yang lalu
227
Disdikbud Jombang Gelar Munaqosah Juz 30 Tingkat Siswa SD/MI

Disdikbud Jombang Gelar Munaqosah Juz 30 Tingkat Siswa SD/MI

3 minggu yang lalu
151
Pemkab Jombang Mantapkan Budaya Integritas: ASN Didorong Jadi Garda Terdepan Antikorupsi

Pemkab Jombang Mantapkan Budaya Integritas: ASN Didorong Jadi Garda Terdepan Antikorupsi

3 minggu yang lalu
180
Polres Jombang Launching Aplikasi E-Pelayanan Masyarakat dan WhatsApp Center ‘Lapor Pak Kapolsek’

Polres Jombang Launching Aplikasi E-Pelayanan Masyarakat dan WhatsApp Center ‘Lapor Pak Kapolsek’

3 minggu yang lalu
165
Next Post
Menteri Nusron Tekankan Pelayanan Publik Harus Sesuai SOP dan Sederhana

Menteri Nusron Tekankan Pelayanan Publik Harus Sesuai SOP dan Sederhana

PWNU Jatim Apresiasi Komitmen Kementerian ATR/BPN dalam Percepatan Sertipikasi Tanah Wakaf

PWNU Jatim Apresiasi Komitmen Kementerian ATR/BPN dalam Percepatan Sertipikasi Tanah Wakaf

Pastikan Kamtibmas Aman dan Kondusif, Ratusan Personel Polres Jombang Disebar ke TPS

Pastikan Kamtibmas Aman dan Kondusif, Ratusan Personel Polres Jombang Disebar ke TPS

KDAW Barongsawahan Jombang, Dilantik Pj Bupati Teguh Narutomo

KDAW Barongsawahan Jombang, Dilantik Pj Bupati Teguh Narutomo

Berikan Pengarahan di Ditjen SPPR, Menteri Nusron Fokus Benahi Pelayanan dan Kualitas SDM

Berikan Pengarahan di Ditjen SPPR, Menteri Nusron Fokus Benahi Pelayanan dan Kualitas SDM

Komentar untuk post

Cari Berita

Trending News

  • Dari GPMN ke Gema Puan untuk Pilpres 2024

    Gema Puan : Relawan Jokowi Mulai Panik

    8685 Dibagikan
    Share 3474 Tweet 2171
  • Polisi Lumpuhkan Pria Bersenjata Tajam Yang Mengamuk di Mako Polres Jombang

    4690 Dibagikan
    Share 1876 Tweet 1173
  • Serentak se-Indonesia Warga Thoriqoh Shidiqiyah Persiapkan Peringatan Maulid Nabi

    3686 Dibagikan
    Share 1474 Tweet 922
  • POCIL Jadi Sorotan dalam Upacara Penurunan Bendera HUT ke-80 RI di Alun-Alun Jombang

    3336 Dibagikan
    Share 1334 Tweet 834
  • Diskon PPnBM 100% Berlanjut, Ini Deretan Harga Mobil Toyota

    2616 Dibagikan
    Share 1046 Tweet 654
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jombang TV

PT. Kahuripan Loka Media, menyajikan berita dan hiburan terkini, aktual dan terpercaya dari wilayah Jombang dan sekitarnya.

Terbaru

Progres Pembangunan Terminal Barang Jombang di Perak Meningkat, Tahap Pengurukan Dimulai

Satlantas Polres Jombang Gelar Operasi Zebra Semeru 2025, ini 8 Sasaran Prioritas Pelanggaran

Polisi Ungkap Mayat Wanita Membusuk di Jombang Korban Pembunuhan

Investasi Masa Depan Dimulai dari PAUD: Bunda PAUD Kabupaten Jombang Dikukuhkan

Trending

Kompetisi Marching Band Jombang Jadi Magnet Baru Jomfest 2025, PDBI Libatkan Juri Profesional

Generasi Muda Jombang Unjuk Prestasi, Lima Gelar Nasional Dibawa Pulang

Penyegaran Besar di Jombang: Warsubi Rotasi Pejabat, Dorong Kinerja Lebih Gesit dan Inovatif

Terungkap, Pembunuh Lansia Jombang Ternyata Keponakan Sendiri

© 2016 - 2025 PT. Garuda Media Telematika

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA
  • POLITIK DAN PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • PENDIDIKAN
  • KRIMINAL
  • EKONOMI
  • BERITA FOTO
  • Video

© 2016 - 2025 PT. Garuda Media Telematika

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In