JOMBANG.TV — Pemerintah Kabupaten Jombang melakukan audiensi dengan pengurus harian Nahdlatul Ulama (NU), Muslimat NU, dan Fatayat NU Jombang untuk memperkuat sinergi lintas sektor, Selasa (29/7/2025).
Pertemuan yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Jombang ini menandai langkah awal menuju kolaborasi jangka panjang dalam menjaga identitas Jombang.
Bupati Jombang H. Warsubi bersama Wakil Bupati, Salmanudin Yazid menerima langsung rombongan PCNU Jombang yang dipimpin oleh KH. Fahmi Amrullah Hadziq.
Hadir pula Rais Syuriyah KH. Hasan, Sekretaris PCNU H. Ubaidillah, Bendahara KH. Rahmatul Akbar, serta Nyai Hj Mundjidah Wahab, Ketua PC Muslimat dan Lailatun Nikmah PC Fatayat NU beserta pengurus harian.
Pertemuan tersebut membahas sejumlah program strategis, mulai dari pendidikan karakter, penguatan ekonomi pesantren, hingga pengelolaan ruang publik yang mencerminkan nilai keislaman dan budaya lokal Jombang.
“Jombang ini bukan hanya dikenal sebagai kota, tetapi sebagai tempat hidupnya nilai-nilai Islam dan pesantren. Maka merawat Jombang berarti merawat ruh ke-NU-an yang sudah tertanam sejak lama,” kata KH. Fahmi Amrullah Hadziq, Ketua PCNU Jombang.
Ia menekankan, PCNU siap berjalan seiring dengan Pemkab Jombang. Tidak hanya untuk menangani persoalan jangka pendek, tapi juga membangun peta jalan jangka panjang yang kuat dan berkelanjutan.
“Kami mendorong kerja sama yang baik agar langkah kita lebih terarah, bukan hanya responsif tapi juga strategis,” tegasnya.
Bupati Warsubi menyambut positif semangat kolaboratif tersebut. Dengan latar belakang sebagai mantan Bendahara MWCNU dua periode, ia menyatakan kedekatannya secara emosional dan ideologis dengan NU bukanlah hal baru.
“Kebersamaan ini bukan karena jabatan atau momen, tapi karena tanggung jawab. Pemerintah dan NU itu sama-sama pelayan umat. Maka harus sering duduk bersama, menyamakan gerak untuk membangun masyarakat Jombang yang utuh lahir batin,” ujar Bupati Warsubi.
Ketua Muslimat NU Jombang, Hj. Mundjidah Wahab, dalam kesempatan itu menggarisbawahi pentingnya peran perempuan dalam menjaga stabilitas sosial dan pendidikan karakter di tingkat keluarga.
“Muslimat punya jaringan hingga akar rumput. Kami siap mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan penguatan keluarga,” ungkapnya.
Didampingi Ning Emma Ummiyatul Chusna, ia menambahkan bahwa gerakan Muslimat harus terus relevan dengan kebutuhan zaman, termasuk dalam literasi keagamaan, kesehatan keluarga, hingga ekonomi berbasis komunitas.
Sementara itu, Ketua Fatayat NU Jombang, Lailatun Nikmah atau Ning Eli, menyampaikan bahwa generasi muda, khususnya perempuan muda, membutuhkan ruang aman untuk tumbuh dengan nilai-nilai luhur.
“Fatayat siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam isu remaja, kesehatan mental, hingga penguatan literasi digital. Kolaborasi ini bukan hanya soal kerja bersama, tapi soal merawat masa depan Jombang yang berakhlak dan adaptif,” ujarnya.
Pertemuan ini mempertegas komitmen bersama untuk tidak membiarkan identitas Jombang larut dalam arus zaman. Dengan menggabungkan kekuatan pemerintah dan masyarakat berbasis nilai seperti NU, Jombang diyakini mampu menjaga marwahnya sebagai kota yang tak hanya bergerak, tapi juga bermakna. (Fit)
Komentar untuk post