JOMBANG — Sebanyak 13 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur ikut ambil bagian dalam Jombang Cultural Marching Competition Concert yang digelar oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Jombang sebagai rangkaian dari acara Jombang Festival (Jomfest) 2025.
Kompetisi ini digelar bekerja sama dengan Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Jombang sebagai cabang olahraga pelaksana.
Perwakilan PDBI Jombang, Munir menjelaskan bahwa dalam ajang ini, setiap tim tampil dalam format konser dengan durasi penilaian musik selama 5 hingga 10 menit.
“Kalau kurang dari lima menit atau melebihi sepuluh menit akan ada penalti,” ujarnya.
Ia menambahkan, peserta yang ikut berasal dari berbagai daerah karena lomba ini digelar secara terbuka. Pesertanya berasal dari luar Jombang seperti Kediri dan Tulungagung.
Menurut Munir, dalam kompetisi kali ini, PDBI Jombang mendatangkan juri profesional yang ahli di bidang drumband.
“Ada juri yang pengalamannya sudah sampai tingkat nasional. Salah satunya Bapak Damanhuri berasal dari Kota Malang. Beliau sudah pernah menjadi juri dalam PON pada 2024 di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh,” ungkapnya.
Dalam hal penilaian, Munir menambahkan, ada kelas non-brass (tanpa menggunakan alat musik tiup). Aspek yang dinilai meliputi gitapati, mayoret, bendera, serta analisa musik ritmis dan melodis. Sedangkan pada kelas brass (menggunakan terompet), penilaian mencakup analisa musik tiup dan perkusi.
“Nah untuk besok, akan digelar parade marching band yang akan menampilkan 20 peserta. Parade ini juga akan dinilai,” katanya.
Dalam parade tersebut, lanjut dia, penilaian tidak hanya mencakup analisa musik tiup dan perkusi, penampilan bendera, mayoret, serta gitapati, tetapi juga dinilai ketertiban gerak dan barisnya.
Selain itu, kata Munir, dalam parade tersebut ada penilaian khusus untuk konsep budaya (cultural concept) dan kategori drumband, yang nantinya menjadi bagian tersendiri dalam hasil akhir kompetisi.
“Juara umum akan ditentukan dari peserta yang ikut di kedua kegiatan, konser dan parade,” terang Munir.
Munir mengakui antusiasme peserta sangat tinggi. Ia berharap ke depan akan jauh lebih banyak peserta yang bisa terlibat dari seluruh daerah di Jawa Timur.
“Semoga ke depan pelaksanaan parade drumband di Jombang bisa dilakukan di lokasi yang iconic sehingga bisa membekas di hati masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. “Ini kegiatan yang sangat positif. Harapannya, tahun depan pesertanya semakin banyak sehingga Jombang bisa lebih dikenal masyarakat luas,” pungkasnya. (Fit)
Komentar untuk post