JOMBANG.TV – Niat membumikan pemikiran pendidikan, ekonomi dan sosial budaya KH Abdul Wahab Chasbullah tokoh sentral penggagas, penggerak dan pendiri Jamiyyah NU, anak cucu keturunan Kyai Wahab akan melaunching Kyai Abdul Wahab Chasbullah Foundation bertempat di Ndalem Kasepuhan KH. Abd. Wahab Chasbullah, Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang Jawa Timur, Minggu malam, 30/08/2020.
Yayasan ini didirikan untuk mewujudkan nilai dan cita-cita perjuangan K.H. Abdul Wahab Chasbullah dalam memajukan kemaslahatan masyarakat Indonesia, seperti bidang pendidikan, ekonomi dan sosial budaya agar tercipta semangat berkarya yang berdaya saing di era kemajuan teknologi dan globalisasi.
Yayasan ini didirikan sebagai ruang gagasan bagi anak cucu KH Abdul Wahab Chasbullah bersama masyarakat dalam melanjutkan dakwah dan perjuangan Kyai Wahab dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera lahir batin, berkeadilan sosial dengan menjunjung tinggi nilai-nilai cinta tanah air, yang berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, sehingga dapat mengembangkan pandangan Islam moderat bagi seluruh umat manusia, terang KH M. Hasib Wahab, salah satu pembina yayasan yang akan di launching ini.
KH. Abdul Wahab Chasbullah adalah ulama terkemuka sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia. Selain terkenal sebagai Ulama, Kyai Wahab (1887-1971) juga dikenal sebagai pemikir progresif dan ulama lintas batas. Pergaulannya tidak hanya terbatas di kalangan kyai pesantren saja, tetapi juga menembus komunitas dan kelompok pejuang kebangsaan yang beragam.
Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, Kyai Wahab berjuang bersama dengan tokoh-tokoh nasionalis, kaum pergerakan kebangsaan dan pejuang kemerdekaan seperti Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, KH. Achmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Dokter Wahidin Sudirohusodo, Ir. Soekarno, Dr. Douwes Dekker dan masih banyaklagi. Bersama Dr. R. Soetomo (1888-1938), pemimpin nasional dan pendiri Budi Utomo (1908), Kyai Wahab terlibat aktif dalam berbagai forum diskusi untuk merumuskan langkah dan strategi membangun nasionalisme bangsa dalam wadah Indonesische Studie Club (ISC) yang didirikan Soetomo pada tahun 1924 di Surabaya.
Kyai Wahab yang merupakan perintis, pendiri dan penggerak Nahdlatul Ulama (NU) telah berhasil memberikan inspirasi luar biasa bagi generasi penerus dalam mempertegas keyakinannya untuk selalu membela dan mencintai tanah air (al wathon) yang di tuangkan beliau dalam sebuah karya emasnya, yang bertitel Yaa lal wathon. Kontribusi dan karya karya KH. Abd. Wahab Chasbullah untuk bangsa Indonesia sudah tidak bisa dihitung dan diragukan lagi, pada akhirnya tepat tanggal 7 Nopember 2014 Presiden Joko Widodo atas nama Bangsa Indonesia memberikan anugerah gelar PAHLAWAN NASIONAL.
Menurut Ketua Kyai Abdul Wahab Chasbullah Foundation, Dr. Jaenal Effendi, acara launching ini rencananya akan dihadiri beberapa tokoh baik secara virtual maupun fisik, diantaranya; KH. Maruf Amin (Wakil Presiden RI), KH. Miftachul Akhyar (Pj. Rais Aam PBNU), KH. Said Agil Siradj (Ketua Umum Tanfidziyah PBNU), Hj. Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), KH. Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jatim), Hj. Mundjidah Wahab (Bupati Jombang) dan banyak tokoh lainnya.
“Selain para tokoh tersebut, acara ini juga akan di hadiri langsung GUS MUWAFIQ yang akan memberikan Mauidloh Hasanah,” pungkasnya. (jb1/adm)