JOMBANG.TV — Senin (14/7/2025), Pendopo Kabupaten Jombang dipenuhi senyum polos anak-anak yatim yang datang dari berbagai pelosok kecamatan. Mereka duduk rapi, menanti panggilan nama, menanti harapan baru di bulan Muharram, bulan yang kerap disebut sebagai Lebaran Yatim.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jombang, tahun ini kembali menyalurkan santunan untuk 1.000 anak yatim dari seluruh penjuru kabupaten.
Bertajuk “Launching Santunan 1.000 Anak Yatim Baznas Jombang dalam Rangka Lebaran Yatim 2025”, acara ini menjadi simbol bahwa di Jombang, anak yatim tak berjalan sendiri.
Di barisan depan, Rizki Yulian Prasetyo, siswa kelas 4 SD dari Desa Candimulyo, menggenggam erat amplop santunan. Matanya berbinar, bibirnya menyunggingkan senyum malu-malu.
“Saya senang sekali dapat bantuan ini. Dapat uang saku dan bisa beli alat tulis. Terima kasih Baznas Jombang,” kata Rizki, polos, suaranya nyaris tenggelam di antara tepuk tangan hadirin.
Sebanyak dua perwakilan dari setiap sekolah tingkat SD/MI di tiga kecamatan, Jombang Kota, Diwek, dan Peterongan hadir menerima santunan secara simbolis. Penyaluran selanjutnya akan dilakukan langsung di sekolah-sekolah oleh tim Baznas Jombang.
Ketua Baznas Jombang, Ahmad Zainuri, menegaskan bahwa program Lebaran Yatim bukan hanya rutinitas tahunan, tetapi panggilan tanggung jawab moral.
“Lebaran Yatim ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial kami dalam menebar manfaat bagi anak-anak yang kehilangan orang tua. Total ada 1.000 lebih anak yatim dari seluruh kecamatan yang kami bantu. Ini sudah menjadi agenda rutin tiap tahun,” ujar Ahmad Zainuri.
Menurutnya, selain uang santunan, anak-anak juga mendapat perlengkapan sekolah. Harapannya, mereka tetap bersemangat menimba ilmu meski hidup dalam keterbatasan.
“Sekarang perwakilan 2 orang dari masing-masing sekolah di 3 kecamatan. Besok dan seterusnya tim dari Baznas akan terjun langsung ke sekolah-sekolah,” tambah Zainuri.
Hadir mendampingi, Ketua TP PKK Jombang, Hj. Yuliati Nugrahani Warsubi, tampak menyalami satu per satu anak-anak yang berdiri di barisan penerima santunan.
Matanya berkaca-kaca, suaranya tegas namun lembut saat mengingatkan pentingnya menjaga asa bagi anak-anak yang kehilangan sosok orang tua.
“Kami sangat mendukung program seperti ini. Anak-anak yatim harus tetap merasa diperhatikan dan tidak merasa sendirian. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus berbagi dan peduli,” ujar Yuliati.
“Menyantuni anak yatim bukan hanya soal memberi materi, tapi menanamkan kasih sayang, menumbuhkan harapan. Kita semua punya tanggung jawab moral untuk membuat mereka merasa disayangi dan punya masa depan,” imbuhnya.
Suasana semakin khidmat saat doa bersama menggema di Pendopo. Beberapa anak tampak menunduk, memeluk tas berisi perlengkapan sekolah.
Di tengah keterbatasan, mereka tetap punya semangat. Di tengah kesunyian hati yang kehilangan, mereka tetap punya harapan.
Baznas Jombang berharap, program ini mampu mengetuk lebih banyak hati warga Jombang untuk ikut ambil peran. Dengan zakat, infak, dan sedekah, senyum anak yatim bisa tetap terjaga, tak hanya di bulan Muharram, tapi sepanjang waktu. (Fit)
Komentar untuk post