JOMBANG.TV – Lima desa di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang terendam banjir, Selasa (7/6/2020). Banjir lebih disebabkan luapan Sungai Marmoyo yang tak mampu menampung debit air hingga meluber ke pemukiman warga.
Lima desa yang direndam air yakni, Desa Rejoagung, Desa Gedungombo, Desa Pandanblole, Desa Daditunggal dan Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso. Banjir datang, sekitar pukul 23.00 WIB, pada Senin (6/1/2020) malam.
Menurut Camat Ploso, Siwigyo, banjir lebih disebabkan luapan Sungai Marmoyo yang melintasi beberapa desa di Kecamatan Ploso. Debit air sungai meningkat setelah hujan deras mengguyur sejak Senin petang.
Wilayah yang paling parah digenangi air banjir yakni Desa Rejoagung. Ketinggian air yang menggenangi jalan-jalan desa mencapai 20 sampai 40 sentimeter. “Pemukiman warganya tidak banyak. Yang paling parah Desa Jatigedong,” kata Suwigyo, saat dihubungi wartawan.
Selain menggenangi jalan jalan desa, air banjir juga merendam lahan pertanian hingga sekolah. Total ada dua bangun sekolah di Desa Jatigedong yang terendam, yakni MI Nizhamiyah dan SMPN 2 Ploso. Sementara lahan pertanian ada sekitar 15 hektar.
Meski begitu, aktivitas belajar mengajar di dua sekolah tersebut tetap berjalan normal. Sebab, air hanya menggenangi bagian halaman sekolah. “Lahan pertanian yang banyak, tapi alhamdulillah juga karena ada sudetan baru yang lari ke sungai brantas, jadi air bisa cepet surut,” katanya.
Berdasarkan dari BPBD Jombang, hingga siang hari banjir masih menggenangi 2 desa di Kecamatan Ploso. Sedangkan di Desa Jatigedong ketinggian air susut hingga 30 sentimeter.
“Masih ada dua desa yang belum surut. Kita harap masyarakat waspada, karena puncak hujan masih akan terjadi di bulan Januari-Februari,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana BPBD Jombang, Gunadi. (ant)