JOMBANG.TV – Mahalnya harga elpiji non subsidi akibat adanya kenaikan harga, dikeluhkan oleh agen. Seperti agen elpiji yang berada di Jl. Kemuning, Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang Kota.
Sejak terjadi kenaikan, daya beli konsumen mulai menurun drastis. Biasanya dalam sehari, menurut Mahmud, agen elipiji, mampu menjual 30 tabung elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram.
“Kini turun menjadi 15 tabung sehari karena harganya yang sebelumnya 165 ribu menjadi 185 ribu rupiah pertabungnya,” ujarnya pada sejumlah jurnalis, Sabtu (5/3) pagi.
Ditambahkan Mahmud, saat ini konsumen lebih memilih beralih ke elpiji bersubsidi 3 kilogram yang tidak ada kenaikan. ” Yang jelas 12 kg selisih bayak sama 3 kg. Ada yang beralih ke 3 kilogram,” ucapnya.
Tak hanya itu, setiap ada kenaikan pihak agen selalu disalahkan oleh konsumen. Padahal kenaikan itu tidak ditentukan oleh agen. “Yang disalahkan toko kok naik lagi naik lagi,” pungkas Mahmud.
Selain elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram yang mengalami kenaikan, pun demikian dengan elpiji non subsidi ukuran 5 kilogram. Sebelumnya hanya 67 ribu rupiah, kini menjadi 88 ribu rupiah. Sedangkan untuk elpiji bersubsidi 3 kilogram tidak ada kenaikan, yakni masih 16 ribu rupiah.(jb1/adm)