Mau Tahu Bedanya Trading dan Mining, Begini Penjelasannya

JOMBANG.TV – Sekelompok pemuda di Jombang yang tergabung dalam komunitas solomonmining, mengedukasi masyarakat, tentang dunia cryptocurrency mining.

Pasalnya peminat mining di Jombang atau di Jawa Timur, cukup banyak. “Yang udah register ini ada dari Probolinggo, ada juga dari Kediri, dan untuk yang dari Makasar belum tau jadi datang apa tidak,” ujar Andik Feris Febrianto ,32, pengusaha mining asal Jombang, pada sejumlah jurnalis Minggu (20/3).

Feris menerangkan jika untuk trading itu resikonya tinggi, sedangkan cryptocurrency mining ini resikonya bisa dikatakan nol persen. Sehingg nantinya diharapkan masyarakat bisa lebih bijak untuk mengpostkan keuangannya.

“Kami ingin memberi tahu, jika deposito bank itu tidak worit untuk masyarakat, karena bunganya 5 sampai 8 persen. Sedangkan dalam mining ini, keuntungan per tahun ini bisa 60 sampai 120 persen,” kata Feris.

Ditambahkan Feris, dalam kegiatan gatering ini ada pembicara terkait materi fundamental mining. “Ada pembicara fundamental crytocurrency, ada juga pembicara fundamental mining nanti akan memberi penjelasan,” ujarnya.

Sementara untuk alat mining, masyarakat hanya merogoh kocek sekitar Rp. 10.200.000,- saja. “Jadi ibaratnya kita ini membeli sawah, lalu kita sewakan sawahnya, dan kita akan mendapatkan biaya sewa sawah tadi dari orang-orang di seluruh dunia,” pungkas Feris

Disisi lain, Zaky Muhammad Murtado ,24, pemuda asal Kota Probolinggo ini mengaku tertarik dengan cryptocurrency mining dan ingin membuat mining rig sendiri.

Menurutnya, saat ini jaman sudah memasuki era digitalisasi, sehingga mengupgrade kemampuan dibidang digital sangatlah penting sekali. Untuk itu, ia ingin menggeluti bisnis cryptocurrency mining.  “Kalau buat saya ini menjanjikan kalau dibuat usaha sampingan,” tandasnya.(jb1/adm)

Exit mobile version