JOMBANG.TV – Suasana riuh tawa terdengar di halaman SMP Negeri 1 Sumobito pada jam istirahat. Para siswa berbaris rapi, sebagian sudah kembali ke kelas sambil membawa ompreng atau kotak makanan berbahan stainless steel 304 yang baru saja dibagikan.
Kotak makanan tersebut berbahan food grade, aman untuk makanan, tahan karat, tahan lama, dan mudah dibersihkan.
Hari ini, Kamis (2/9/2025) program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah benar-benar menghadirkan nuansa berbeda. Bukan sekadar makan bersama, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan yang tulus di kalangan pelajar.
Di salah satu kelas, terlihat sekelompok siswa duduk melingkar. Sebelum menyantap hidangan, mereka memanjatkan doa bersama, dipimpin oleh salah satu teman sekelas. Usai makan, para siswa melanjutkan rutinitas dengan sholat berjamaah di musala sekolah. Kebersamaan ini menjadi bagian dari wajah baru dunia pendidikan di Jombang yang lebih humanis.
Arifin, salah satu siswa mengaku setiap kali jam istirahat tiba, ia selalu menunggu momen MBG.
“Setiap hari makanannya enak-enak. Jadi selalu menanti hari ini menunya apa ya? Biasanya sebelum makan, kami doa dulu bersama-sama di kelas, lalu setelah makan lanjut sholat berjamaah. Rasanya beda, lebih kompak dengan teman-teman,” ujarnya sambil tersenyum.
Cerita lain datang dari Aditya, teman sekelas Arifin. Menurutnya, MBG bukan hanya soal makanan, tetapi juga tentang berbagi.
“Kadang ada teman yang nggak terbiasa makan nasi, ya kami bagi lauk atau camilan lain. Jadi saling melengkapi. Rasanya kayak punya keluarga lebih besar di sekolah,” ungkapnya.
Sentuhan Haru dari Anak-anak Tidak Mampu
Di balik keceriaan itu, tersimpan kisah haru. Beberapa siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu mengaku sebelum ada MBG, mereka sering berangkat sekolah tanpa sarapan. Kini, setiap hari mereka bisa menikmati makanan bergizi tanpa harus cemas.
Salah satu guru bercerita, ada murid yang hampir selalu datang ke sekolah dengan perut kosong. “Sekarang wajahnya ceria sekali. Ia sering bilang kalau akhirnya bisa makan enak di sekolah bersama teman-temannya. Itu sungguh menyentuh hati kami sebagai pendidik,” ujar Etik, salah satu guru yang mengajar Bahasa Inggris.
MBG Bangun Kekompakan dan Nilai Kebersamaan
Kehadiran MBG tak hanya dirasakan oleh siswa, melainkan juga para guru dan orang tua. Mereka menilai program ini mempererat hubungan antarsiswa sekaligus mendekatkan anak dengan guru.
“Kalau dilihat, anak-anak jadi lebih rukun. Makan bareng bukan sekadar mengenyangkan, tapi juga mengajarkan kebersamaan, sopan santun, dan rasa syukur. Orang tua pun merasa terbantu, karena tahu anak-anaknya makan makanan sehat di sekolah,” tambah Etik.
Dukungan DPRD: Wadah Syukur dan Kebersamaan
Wakil Ketua II DPRD Jombang, Octadella Bilytha Permatasari, menyampaikan apresiasinya terhadap implementasi MBG di sekolah-sekolah Jombang. Ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya wujud perhatian Presiden kepada generasi muda, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan kebersamaan di tengah masyarakat.
“Di balik video-video humanis anak-anak yang makan bersama, kita melihat nilai kebersamaan yang sesungguhnya. Adik-adik kita di Jombang merasa senang dan bersyukur dengan program dari Pak Presiden. Demikian pula para guru dan orang tua yang ikut merasakan manfaatnya. Di SMPN 1 Sumobito, misalnya, MBG memperkuat rasa kekompakan baik antar siswa maupun antara siswa dengan guru,” tutur Octadella.
Lebih lanjut, ia berharap Pemkab Jombang bersama seluruh pemangku kepentingan bisa terus mengawal program ini agar berjalan maksimal. “Jangan sampai hanya jadi rutinitas formalitas, tapi benar-benar bisa menjadi sumber energi kebersamaan bagi anak-anak kita,” tegasnya.
Program MBG di Jombang, kata Della, memang lebih dari sekadar memberi makan. Ada nilai edukasi yang lahir dari kebersamaan. Yaitu, belajar berbagi, mensyukuri nikmat, hingga melatih kedisiplinan melalui doa dan sholat berjamaah setelah makan.
“Keceriaan siswa-siswi SMPN 1 Sumobito adalah cermin sederhana bahwa program ini memiliki dampak luas. Bagi sebagian anak, MBG adalah sarapan pertama yang mereka dapatkan hari itu. Bagi yang lain, MBG adalah alasan tambahan untuk datang ke sekolah dengan gembira,” jelas Della.
Dan bagi Jombang, MBG adalah wajah nyata sebuah komitmen. Menghadirkan kebijakan yang menyentuh hati rakyat, sekaligus menumbuhkan harapan baru untuk generasi masa depan. (Fit)
Komentar untuk post