JomabangTv – Bau busuk yang terbawa angin dari arah tegalan Dusun Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Jombang, membuat seorang petani curiga saat hendak memanen talas. Ia mencium aroma menyengat yang berasal dari dalam semak belukar, namun ketakutan membuatnya memilih diam.
Baru keesokan harinya, Senin (14/7/2025), warga melapor kepada Kepala Dusun Jatiduwur, Mu’adi. Bersama beberapa warga, Mu’adi menelusuri semak-semak sejauh 500 meter dari permukiman. Di balik rimbunan pohon, mereka menemukan sesosok mayat pria tergantung di dahan pohon, dalam kondisi membusuk dan sebagian tubuhnya sudah tinggal tulang.
“Waktu itu sudah dicium sejak Minggu (13/7), tapi saksi baru cerita ke saudaranya karena takut,” kata Mu’adi.
Di atas dahan tempat korban tergantung, ditemukan tas berisi foto pemuda dan secarik kertas bertuliskan nomor ponsel. Nomor tersebut ternyata milik kakek korban.
Beberapa saat kemudian, sang kakek datang ke lokasi dan memastikan bahwa korban adalah cucunya, PS (25), warga Desa Pulorejo, Kecamatan Tembelang. Pemuda tersebut telah menghilang sejak 17 Juni 2025 dan tidak pulang ke rumah.
“Menurut kakeknya, cucunya ini hilang sejak sebulan lalu, katanya setelah putus cinta,” tambah Mu’adi.
Dugaan sementara, PS memilih mengakhiri hidupnya usai mengalami putus cinta. Namun, polisi belum bisa memastikan penyebab pasti kematian.
Kapolsek Kesamben, Iptu Niswan, membenarkan penemuan mayat tersebut. Meski jasad ditemukan dalam kondisi tergantung dan dipenuhi belatung, pihaknya masih menunggu hasil visum dari RSUD Jombang.
“Benar, ada penemuan mayat. Tapi apakah itu murni gantung diri, kami belum bisa menyimpulkan. Masih menunggu hasil visum,” ujar Iptu Niswan.
Kasus ini masih dalam penyelidikan. Sementara itu, jenazah PS telah dibawa ke RSUD Jombang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Komentar untuk post