Jombang; Gotong Royong perang terhadap penyebaran covid-19, di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terus dilakukan. Terkahir, Jajaran Kepolisian Resort Jombang Jawa Timur, menobatkan seoarang Ulama dan selebgram, sebagai duta protokol kesehatan (prokes) lawan corona.
Penobatan seorang ulama dan selebgram sebagai duta prokes dan vaksin ini, digelar di Gedung Graha Bhakti Bhayangkara (GBB) Polres Jombang, di Jalan KH. Wahid Hasyim, Kecamatan Kota Jombang. Pengukuhan dilakukan secara langsung oleh Kombes Pol Revindo, Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil), Polda Jatim dan Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho.
Dalam pengukuhan, duta prokes di sematkan kepada KH. Nur Hadi, seorang penceramah kondang di Jombang yang biasa disapa Mbah Bolong serta seorang mahasiswa, yang diketahui beranama Resida Risti Nabila. Sedangkan duta vaksin, diberikan kepada dua orang selebgram lokal, yakni Margo Febrianto dan Inesita Rahmawati.
“Secara umum kita punya keinginan bagaimana penerapan prokes berjalan dengan maksimal di setiap level masyarakat di tengah pandemi covid-19. Kita menunjuk seorang Ulama kondang sebagai duta, dengan harapan bisa memberi pencerahan dan sosialisasi terhadap seluruh umat,” ujar Kombes Pol Revindo, pada sejumlah jurnalis di Mapolres Jombang, Kamis, 29 Juli 2021.
Menurut Revindo, berdasarkan data dan evaluasi di wilayah Kabupaten Jombang selama PPKM Level 4 dilaksanakan, program vaksin sudah berjalan mencapai angka 80 persen lebih. Hanya saja, penerapan prokes masih perlu ditingkatkan di setiap level karena penerapan prokes tak bisa dipisahkan dengan vaksin dalam situasi pandemi saat ini.
“Vaksin dan prokes itu tak bisa dipisahkan. Makanya ini perlu disosialisasikan terus agar kesadaran membangun solidaritas masyarakat di masa pandemi ini terus ada,” bebernya.
Sebagai Duta Prokes, KH Nur Hadi, mengatakan, akan melakukan metode sosialisasi secara menyeluruh akan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam melawan covid-19. Sosialisasi akan terus digalakkan kebeberapa pengajian-pengajian, baik secara daring maupun secara tatap muka.
“Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin agar informasi pada masyarakat bisa diterima. Prokes itu sudah seusai dengan syariat islam dalam menjaga diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas,” pungkas kiai yang akrab disapa Mbah Bolong.