JOMBANG.TV — Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani menghadiri rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Tim Pembina Posyandu Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur yang digelar di Surabaya, Selasa (4/11/2025).
Kehadiran Yuliati kali ini sekaligus menjadi momentum istimewa karena Jombang ditetapkan sebagai salah satu dari delapan besar kabupaten dengan Tim Pembina Posyandu terbaik se-Jawa Timur.

Rakorda dibuka oleh Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, yang menegaskan transformasi besar dalam sistem Posyandu melalui penerapan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Arumi menekankan bahwa Posyandu kini menjadi pusat pelayanan terpadu lintas sektor yang tidak lagi terbatas pada kesehatan ibu dan anak.
Menurut Arumi, Posyandu kini tidak hanya berfokus pada layanan kesehatan, tetapi bertransformasi menjadi pusat pelayanan terpadu di enam bidang SPM. Melalui sinergi lintas sektor, kita ingin menjadikan Posyandu Jawa Timur sebagai model nasional yang inklusif dan memberikan dampak luar biasa di masyarakat.
“Organisasi Posyandu ini relatif baru, namun saya bersyukur karena di banyak daerah ketua TP Posyandu juga merupakan ketua TP PKK, sehingga pemahaman dan koordinasi dapat berjalan lebih mudah,” ungkapnya.
Dalam forum tersebut, Arumi turut memaparkan tujuh langkah strategis TP Posyandu Jawa Timur, mulai dari penyelarasan kebijakan, penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM, pemanfaatan teknologi digital, hingga inovasi pembiayaan dan pemberian penghargaan kinerja.
Sementara itu, Yuliati Nugrahani menyampaikan bahwa langkah transformasi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi daerah, termasuk Jombang, untuk memperkuat peran Posyandu dalam pelayanan dasar masyarakat.
“Alhamdulillah, Jombang masuk delapan besar kabupaten dengan Tim Pembina Posyandu terbaik di Jawa Timur. Ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab untuk terus meningkatkan kualitas layanan Posyandu sesuai enam bidang SPM,” ujar Yuliati.
Menurutnya, perubahan arah kebijakan melalui Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 telah memberikan kerangka baru yang lebih komprehensif bagi Posyandu. Dengan struktur yang relatif baru dan sinergi lintas sektor, Yuliati menekankan pentingnya penguatan kader, digitalisasi data, serta konsistensi pemantauan layanan di lapangan.
“Kami di Jombang berkomitmen memperkuat kinerja Posyandu agar lebih responsif, inklusif, dan dekat dengan kebutuhan masyarakat. Transformasi ini harus dirasakan langsung oleh warga, bukan hanya berhenti pada tataran konsep,” tegasnya.
Dalam Rakorda tersebut, Arumi Bachsin juga menyoroti upaya kolaboratif untuk percepatan penurunan stunting di 20 daerah sasaran di Jawa Timur, termasuk peningkatan kapasitas Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan berbasis masyarakat.
Rakorda diharapkan menjadi forum penyelarasan langkah, sekaligus penguatan komitmen antara provinsi dan kabupaten/kota dalam mengawal implementasi Posyandu enam bidang SPM di seluruh wilayah Jawa Timur. (Fit)








Komentar untuk post