JOMBANG.TV – Direktur baru Perumda Perkebunan Panglungan, Agus Mujiono, tancap gas membenahi tata kelola internal dan optimalisasi pemanfaatan lahan.
Dengan pendekatan restrukturisasi dan efisiensi, ia menargetkan Perumda yang sempat stagnan ini bisa kembali menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.
Stabilisasi Internal dan Tata Kelola Keuangan
Sejak resmi menjabat, Agus langsung melakukan konsolidasi internal. Gaji pegawai yang sempat tertunggak selama lima bulan kini telah dibayarkan. Laporan keuangan juga mulai menunjukkan arah positif.
“Dari sisi internal, Panglungan saat ini mulai stabil. Kami sedang membangun pondasi yang kuat secara administratif dan keuangan agar bisa bergerak maju secara berkelanjutan,” ujarnya.
Komitmen PAD dan Strategi Produksi Jangka Pendek
Dalam kesempatan bertemu Bupati Jombang H. Warsubi di acara camping Partai Gerindra pada Minggu (27/7/2025), Agus menyampaikan komitmennya untuk menyumbang PAD hingga Rp300 juta.
“Saya sanggupi karena kami sudah menghitung potensi dari hasil produksi yang kami kelola secara mandiri,” ucapnya optimis.
Untuk mengejar target tersebut, lanjut dia, Panglungan menanam komoditas cepat panen seperti semangka dan tembakau. Semangka dipanen dalam 60–65 hari, sementara tembakau 65–90 hari.
“Semangka kami pasarkan lewat kerja sama dengan mitra dari Jakarta dan Semarang. Sementara tembakau dijual dalam kondisi basah karena kami belum punya alat pengering,” jelasnya.
Agus mengakui keterbatasan SDM yang ada, namun menilai semangat kerja pegawai cukup tinggi untuk menopang target-target awal perusahaan.
Diversifikasi Komoditas, Gandeng Puslitkoka Jember
Tak berhenti pada strategi jangka pendek, Agus juga mulai menyiapkan arah pengembangan jangka panjang. Salah satunya dengan menjajaki kerja sama bersama Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember untuk melihat potensi varietas unggul yang cocok ditanam di Panglungan.
“Diversifikasi penting agar Panglungan tidak hanya bergantung pada satu atau dua jenis tanaman. Ini bagian dari visi kami untuk menjadikan Panglungan sebagai lahan yang produktif secara berkelanjutan,” tegas alumnus Universitas Jember tersebut.
Kebun Sebagai Laboratorium Hidup
Dengan semangat keterbukaan terhadap inovasi dan peluang pasar, Agus menargetkan Panglungan menjadi BUMD yang modern, sehat, dan kontributif terhadap daerah.
“Kebun ini harus jadi laboratorium hidup bagi perubahan. Bukan sekadar menanam dan memanen, tapi tempat belajar, berinovasi, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Jombang. Kalau kita bisa menumbuhkan hasil, kita juga harus bisa menumbuhkan harapan,” pungkasnya. (FIT)
Komentar untuk post