Sikapi Situasi Pemilu 2024, GMNI Kritisi Cawe – Cawe Presiden Jokowi

JOMBANG.TV – Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jombang mulai angkat bicara terkait dinamikan politik di Pemilu 2024 saat ini. GMNI menilai tengah terjadi kemunduran demkorasi di indonesia akibat cawe-cawe Presiden Jokowi dalam urusan politik maupun kampanye.

Sikap ini dikeluarkan GMNI Jombang dengan cara menggelar diskusi bertemakan ‘Awasi Pemilu Nyalakan Kameramu’ untuk membedah situasi proses demokrasi yang tengah berjalan. Diskusi digelar puluhan kader marhaenis di Kedai Lakubudi, Desa/Kecamatan Jombang pada Rabu (07/02/2024) malam.

Ketua DPK GMNI Unwaha Iqbal mengatakan, panasnya dinamika politik terlihat salah satunya dari sejumlah sivitas akademika yang ramai-ramai menyatakan sikapnya. Salah satu sikapnya tentang atensi kepada Presiden RI Joko Widodo untuk tidak melibatkan diri atau ‘cawe-cawe’ dalam urusan politi maupun kampanye.

“Para sivitas akademika bukanlah partisan. Mereka bicara dengan dalil akademik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam pemilu,” ucapnya, Kamis (08/02/2024).

Oleh karena itu, Iqbal mengajak untuk ikut mengawal proses demokrasi yang kini tengah berjalan. Menurutnya, proses demokrasi yang saat ini berlangsung merupakan buah dari perjuangan reformasi.

“Pemilu adalah salah satu proses terciptanya kesuksesan demokrasi. Maka dari itu harus kita kawal dan kita jaga marwahnya,” tandasnya.

Dalam acara ini para kader GMNI mendiskusikan solusi untuk mengawasi dan menjaga pemilu agar integritas pemilu tidak tercoreng, serta bisa berjalan dengan baik. Yakni dengan memanfaatkan sosial media untul menyuarakan dan melaporkan bilamana ditemukan adanya kecurangan pemilu.

“Para peserta diskusi juga sepakat melakukan penyuluhan kepada semua masyarakat agar mau dan peduli menjaga integritas pemilu untuk merawat demokrasi Indonesia, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata Iqbal.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPK GMNI Undar Daffa Raihan. Menurutnya pendidikan politik begitu penting diberikan kepada masyarakat, terutama kaum milenial atau GenZ sebagai pemilih pemula.

“Sebagai generasi masa depan, kita memiliki peran kunci dalam membentuk arah dan kebijakan politik di negara kita. Pendidikan politik membantu kita memahami sistem politik, hak dan kewajiban kita sebagai warga negara. Serta nilai-nilai demokrasi dan partisipasi aktif dalam proses politik,” ucapnya.

Daffa berharap, acara mimbar demokrasi yang digelar GMNI Jombang bisa memberikan pendidikan politik kepada GenZ. Karena dengan ini, lanjut Daffa, dapat membantu untuk mengembangkan keterampilan seperti kritis berpikir, analisis kebijakan dan advokasi.

“Kita dapat belajar bagaimana memahami informasi politik yang kompleks, mengevaluasi argumen yang disampaikan oleh para pemimpin kita ke depan. Dan dapat menentukan pilihan kita yang sesuai dengan nilai-nilai kita,” ungkapnya. (jb2/adm)

Sementara, Ketua GMNI Jombang Kelvin Arisudin menambahkan, acara diskusi tersebut ditutup dengan pernyataan sikap bersama. Yaitu dengan deklarasi awasi pemilu.

“Hal ini demi menekankan nilai-nilai Reformasi yang hari ini mulai terancam pudar. Penekanan ini melihat presiden dan kabinet mulai tidak berjalannya netral sampai menteri hingga kepala desa yang ikut kampanye salah satu paslon,” kata Kelvin.

Di pengujung acara, para pengurus dan kader GMNI Jombang bersama-sama menandatangani Nota Kesepahaman Deklarasi Pemilu Damai.(*)

Exit mobile version