JOMBANG.TV – Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang terus berupaya untuk menjaga kualitas sarana penghubung, khususnya jalan. Tim dari Unit reaksi cepat (URC) yang dibentuk, setiap hari terus melakukan penambalan lubang jalan hingga pengoptimalan ruas milik jalan (Rumija) di sejumlah ruas yang ada di Kota Santri.
“Tanggung jawab untuk menjaga kualitas jalan, memang diemban oleh Dinas PUPR. Dalam bulan Juni ini, kami telah melakukan serangkaian kegiatan pemeliharaan,” terang Kepala Dinas PUPR, Bayu Pancoroadi, Jum’at (10/06/22)
Bayu Menjelaskan, selain memiliki kegiatan rutin, yakni memberangkatkan tim URC yang setiap hari melakukan penambalan lubang jalan. Dinas PUPR juga tengah mengoptimalisasikan rumija di sejumlah ruas seperti di ruas Mojoagung – Mojoduwur dan ruas Brambang-Diwek, hingga jalan raya Cukir-Godong. Bahkan, dari beberapa perawatan rumija yang saat ini tengah ditangani tim, kondisi bahu jalan sudah ditumbuhi oleh rumput liar, dan masuk dalam kategori tidak maksimal.
“Rata-rata kondisi bahu jalan hampir sama di sejumlah ruas rumija yang ditangani. Yakni mulai ditumbuhinya rumput liar, sehingga fungsinya tidak dapat optimal,” jelas Kadis PUPR.
Bayu menerangkan, selain ditumbuhi rumput, cuaca hujan juga menyebabkan munculnya genangan air sehingga bisa menimbulkan dampak negative dari kondisi aspal.
“Munculnya genangan air sangat berdampak negatif terhadap kondisi aspal. Sebab saat dilalui kendaraan dengan tonase berat, aspal jalan dipastikan mengalami kerusakan,” katanya.
Demi memaskimalkan hasil pekerjaan, bidang Bina Marga kini berkolaborasi dengan bidang Sumber Daya Air (SDA). Kata Bayu, di bidang terkait tersebut, fasilitas alat berat jenis excavator sudah tersedia.
“Untuk perawatan rumija, kami melakukan kolaborasi dengan bidang SDA. Sebab bidang tersebut memiliki alat berat jenis excavator PC-50, yang memudahkan saat melakukan proses pekerjaan,” katanya.
Sebelum memutuskan menggunakan alat berat, lanjut Bayu, bidang Bina Marga memang melakukan pekerjaan dengan metode manual. Namun hasil dari perapian bahu jalan dirasa kurang maksimal. Lantaran, terkendala waktu yang dibutuhkan.
“Kolaborasi dengan bidang SDA juga bertujuan agar air hujan yang mengguyur dapat langsung menuju ke saluran yang tersedia. Jadi selain memastikan rumija bebas dari rumput, antisipasi munculnya genangan air harus dilakukan untuk menjaga kualitas jalan,” pungkas Bayu. (jb1/adm)
Komentar untuk post