JOMBANG.TV – Harapan mewujudkan sungai yang lebih bersih dan lingkungan yang lebih sehat di Kabupaten Jombang mulai menemukan jalan terang.
Pemerintah RI melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) resmi membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal bagi IKM tahu di Kecamatan Jogoroto.
Sebuah langkah besar untuk menekan pencemaran dan menjaga keberlanjutan ekosistem IKM tahu di tiga desa, Kecamatan Jogoroto.
Proses pembangunan ini, dilakukan secara simbolis dengan penanaman pohon dan peletakan batu pertama yang dilakukan Bupati Jombang Warsubi bersama Direktur Perlindungan Dan Pengelolaan Mutu Air Kementrian LH, Tulus Laksono serta perwakilan PGN.
“Jadi proyek ini akan segera dilaksanakan setelah sempat dinanti sejak tahun kemarin,” terang Tulus dalam kegiatan tersebut.
Ia menjelaskan, proyek ini adalah salah satu proyek prestisius. Jombang, juga mendapat kehormatan karena dipilih menjadi lokasi proyek IPAL Komunal tersebut.
“Kenapa Jombang, tidak Tegal yang perajinnya lebih banyak? Karena Jombang yang produksinya lebih besar. Di Jombang ada 88 perajin dengan total produksi 8,4 ton kedelai perhari, sementara di Tegal ada ratusan perajin namun produksinya tidak sampai 4 ton perhari,” jelasnya.
Pembangunan IPAL Komunal ini, disebutnya juga akan dilaksanakan selama 6 bulan lamanya. Dananya, akan menyedot uang hingga Rp 7,7 miliar yang merupakan pendanaan dari CSR Pertamina Gas Nusantara.
“Pembangunannya akan dilakukan selama 6 bulan, nantinya dengan IPAL itu, akan ada penyusutannya dari sisi beban pencemar, dari 4.200 kilogram perhari jadi 420 kilogram perhari dari sisi kualitas BOD dari 3.300 mg/liter menjadi mg/liter,” rincinya.
Sementara itu, Bupati Jombang Warsubi yang juga mengikuti kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya pada seluruh pihak.
Menurutnya, pembangunan IPAL Komunal itu adalah salah satu cita-cita yang sudah lama diidamkan semua masyarakat.
“IKM tahu di Jogoroto ini kan memang sudah ada sejak tahun 1970an, menyerap ribuan tenaga kerja dan jadi tulang punggung produksi tahu di berbagai wilayah, namun dampaknya masih sering dikeluhkan. Karena itu dengan IPAL ini diharapkan akan membantu mengurangi,” lontarnya.
Warsubi juga menyebutkan terimakasihnya kepada 88 pengusaha tahu di tiga desa yakni Sumbermulyo, Ngumpul dan Mayangan yang telah bersedia urunan dan menghibahkan tanah untuk digunakan sebagai IPAL Komunal.
“Ada tanah seluas 4.305 persegi yang telah disediakan paguyuban Sumber Berkah yang nantinya bisa digunakan untuk pembangunan IPAL Komunal. Semoga bisa mengurangi limbah dan memberikan keberkahan pada kita semua dan sungainya juga semakin bersih. Sekali lagi terimakasih banyak,” pungkasnya.(Fit)
Komentar untuk post