JOMBANG.TV, Bandarkedungmulyo – Sebuah rumah warga di Desa Brangkal, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, menggunakan limbah abu aluminium sebagai urukan pondasi rumah. Tak hanya menimbulkan bau yang menyengat hingga menyesakkan dada dan pedih di mata, limbah berbahaya tersebut juga mencemari lingkungan sekitar, seperti areal persawahan dan saluran irigasi.
Akibatnya, sejumlah ikan dan tanaman mati. Bahkan, sejumlah warga terpaksa meninggalkan rumah dan memilih mengungsi di rumah kerabatnya lantaran sudah tak kuat lagi dengan bau limbah berbahaya tersebut.
Dari pantauan di lokasi, asap tipis tampak keluar dari urukan pondasi hingga menimbulkan bau menyengat.
“Sebenarnya timbunannya sudah lama, sudah lima bulan yang lalu, waktu musim kemarau, kan mau buat urukan pondasi katanya,” ujar Bukhori (50) warga setempat, pada sejumlah jurnalis, Sabtu (4/1) siang.
Ditambahkan Bukhori, saat itu ada sekitar 3 truk yang menurunkan karung berisi abu untuk tanah uruk pondasi rumah milik warga yang bernama Uu’. “Kita kan tidak tahu, kelihatannya cuma abu. Apalagi kata yang punya rumah kan ini dapatnya gratis dari Surabaya,” terangnya.
Permasalahan ini muncul setelah musim hujan mulai tiba. Abu yang ditutup tanah menguap ketika terkena air hujan hingga menimbulkan bau menyengat, hingga pedih di mata. Bahkan, beberapa warga yang rumahnya tepat berhadapan dengan tumpukan limbah ini terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya.
“Ada dua keluarga itu, mengungsi ke Ploso, ya karena tidak kuat baunya, dan punya anak kecil, jadi khawatir berdampak ke anaknya,” tandas Bukhori.
Senada, Khoiriyah (49), warga lainnya mengaku tak hanya mengganggu wathan sekitar, tanaman di sawah pun menjadi kering. “Tanaman jagung jadi kering, terus sapi dikasih rumput di sekitar limbah juga tidak dimakan, ngga tahu kenapa,” pungkasnya.
Warga berharap agar dinas terkait segera mengambil tindakan, lantaran keberadaan limbah tersebut dirasa membahayakan. (jb1/adm)
Komentar untuk post