JOMBANG.TV – Kementerian Dalam Negeri melalui Pejabat Bupati Jombang, mewanti wanti agar aparatur sipil negara (ASN) menjaga netralitas Pemilu 2024.
Pernyataan itu dikatakan Pejabat Bupati Jombang Sugiat usai mengikuti zoom meeting dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di ruang Jombang Command Center (JCC) jalan Wakhid Hasyim, Jumat (17/11) pagi.
Menurut Sugiat, salah satu upaya menjaga netralitas pemilu 2024 yakni menghentikan sementara kearifan lokal seperti salam menunjukkan jari. Hal itu dilakukan karena saat ini rentan dengan isu perpolitikan.
“Tadi diingatkan menteri dalam negeri kita harus netral apalagi status kita birokrat, ASN harus netral karena pemilu ini sensitif termasuk pose dengan menunjukkan jari dan sebagainya,” ujar Sugiat pada sejumlah jurnalis.
“Meskipun di Jombang ada Jombang santri itu kan gini (salam dua jari) sekarang saya katakan jangan karena bisa diartikan lain,” sambungnya.
Tak hanya itu, dirinya sekali lagi diingatkan Mendagri bahwa kearifan lokal bisa diartikan lain. “Kearifan lokal di daerah menunjukkan jari itu bisa di artikan lain kalau bisa jangan,” katanya.
Sementara ditanya terkait sangsi bagi ASN tak netral, Sugiat mengaku akan melihat dulu bentuk pelanggarannya. “Mungkin bisa sampai pemecatan,” pungkasnya.(jb1/adm)
Komentar untuk post