JOMBANG.TV, Mojowarno – Ketika anda mendengar kata Nuklir, pastinya yang terpikir adalah bom yang bisa menghancurkan dalam peperangan. Tapi jangan salah, nuklir yang satu ini bisa membuat damai siapa saja.
Ya, nuklir yang dimaksud adalah julukan dari kuliner bakso nuklir milik Tedjo Sumarto ,65, warga Desa/Kecamatan Mojowarno, Jombang. Bakso nuklir ini tentu saja bisa mendamaikan, lantaran membuat perut kenyang.
Dalam sehari bakso nuklir ini bisa “Ngebom” ratusan hingga ribuan pengunjungnya. “Kalau Sabtu/ Minggu bisa mencapai 1200 porsi bakso nuklir,” cletuk Tedjo, pada sejumlah jurnalis saat ditemui di lokasi, Jumat (4/3) siang.
Dijelaskan Tedjo, pada mulanya usaha bakso miliknya dirintis mulai tahun 1984. Saat itu, Tedjo berjualan bakso menggunakan becak di depan Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno. “Saat itu penghasilan hanya 4 ribu rupiah sehari,” ujarnya.
Usahanya pun sempat berpindah lokasi di depan lapangan Kecamatan Mojowarno, tak jauh dari RSK. Lantaran ingin usahanya lebih dikenal, Tedjo pun memeras otak, hingga terpikirkanlah nama nuklir.
“Tahun 1991 waktu itu ada perang Irak-Kuwait, terus muncul nama bakso nuklir biar mudah dikenal orang. Alhamdulillah sampai sekarang bisa bertahan, karena bakso yang saya buat tanpa bahan pengawet,” kata Tedjo menerangkan.
Untuk kebutuhan daging, menurut Tedjo, setiap harinya bisa menyembelih satu ekor sapi. “Kalau hari biasa, satu ekor sapi bisa habis dalam waktu dua hari. Tapi kalau sabtu dan minggu, ya masing masing satu ekor sapi. Sedangkan untuk omset, bisa mencapai 18 juta rupiah perharinya,” pungkasnya.
Dengan rasa kuah yang khas, serta bakso daging sapi yang fresh, membuat kuliner bakso nuklir ini tak pernah sepi dari pengunjung. Salah satunya adalah Eki, pelanggan tetap bakso nuklir yang sedari kecil tak pernah bosan. “Baksonya ini rekomended banget,” tandasnya.(jb1/adm)