JOMBANG.TV – Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jombang Tahun 2020. Dihadiri oleh Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, Sekretaris Daerah Akhmad Jazuli, Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Dhanny Hermawan, Biro Administrasi Perekonomian Jawa Timur Nanang Abu Hamid, BPS Jombang Jindan Wibowo, TPID Jombang dan Segenap OPD. Bertempat di Pendopo Kabupaten Jombang. Selasa (13/10).
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan, gambaran mengenai inflasi adalah keadaan perekonomian yang mengalami kenaikan harga dalam jangka panjang. Hal tersebut akan berdampak pada sosial-ekonomi masyarakat.
Sementara itu, apabila harga di pasar mengalami kenaikan dalam jangka panjang, maka daya beli masyarakat akan menurun. Maka akan berdampak pada perputaran roda perekonomian yang tidak dapat berjalan. Untuk itu, dibentuk sebuah sinergi antara TPID Jombang, TPID Jawa Timur, serta Bank Indonesia Jawa Timur, dengan tujuan dapat memberikan arahan bagi Kabupaten Jombang untuk mengambil langkah dalam mengendalikan inflasi.
“Saya berharap Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jombang terlaksana dengan baik dan lancar, serta seluruh peserta yang hadir hari ini dapat mengikuti sampai akhir juga dapat memahami materi yang disampaikan, agar dapat bersinergi dan menekan adanya inflasi,” harap Mundjidah.
Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Dhanny Hermawan secara virtual menyampaikan, dibentuknya Tim Pengendali Inflasi Daerah yakni bertugas untuk menstabilkan ketersediaan dan keterjangkauan harga. Khususnya pada masa pandemi covid-19 seperti saat ini, konsumsi bagi rumah tangga menengah bawah sedang mengalami polarisasi dan harus dibantu dengan tetap menstabilkan harga.
Adapun beberapa gambaran mengenai perekonomian saat ini Lanjut Dhanny, secara global perekonomian telah membaik. Prospek volume perdagangan dunia dan harga komoditas global saat ini meningkat. Sedangkan kondisi pada bulan Agustus-September 2020 angka
covid-19 masih tinggi, sehingga tingkat mobilitas saat ini melandai.
“Saat ini rupiah tetap dapat terkendali dengan didukung oleh langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia. Inflasi menjadi rendah apabila permintaan belum melonjak dan ketersediaan pasokan yang memadai. Dalam mengambil langkah diperlukan trobosan untuk perkembangan ekonomi, sebab fungsi intermediasi sektor keuangan masih lemah,” pungkasnya. (humprot/jb1/adm)
Komentar untuk post