JOMBANG.TV – Meski momen Natal dan tahun baru (nataru) masih satu bulan lagi, hal itu justru membawa berkah bagi perajin terompet di Desa/Kecamatan Mojowarno. Bagaimana tidak, omsetnya pun meroket karena banyaknya pesanan terompet.
Itulah yang dirasakan Adi Santoso (24) yang setiap hari harus memproduksi ratusan terompet untuk memenuhi permintaan pelanggannya. Usaha yang sudah berlangsung turun temurun itu, diwarisi dari sang Ayah, Supardi.
Bahan utama terompet yakni kertas karton hingga peluit dari bambu, serta plastik warna warni. Bersama sang Ayah, Adi mampu memproduksi hingga 300 terompet untuk memenuhi pesanan perayaan Nataru. Padahal, hari biasa hanya memproduksi 70 terompet.
“Alhamdulillah masalah peningkatan 75 persen, terus pesanan lebih banyak lagi dari tahun ke tahun,” Ujar Adi saat ditemui dirumahnya, Minggu (26/11).
“Biasanya dibuat dijual lagi natal dan tahun baru buat gereja gereja gitu,” imbuhnya.
Ditambahkan Adi, terompet terompet ini hanya menerima pesanan grosir saja. Bagi yang pesan 100 hingga 400 terompet, dihargai RP 10 ribu per bijinya.
“Sementara bagi yang pesan 500 terompet ke atas, dikasih harga RP 9 ribu perbijinya,” jelasnya.
Di moment natal dan tahun baru ini, pesanannya meningkat sekitar 75 persen dibanding bulan-bulan biasa Omset bersih yang diperoleh pun cukup besar.
“Omzetnya kurang lebih kalau kotor hampir 60 juta, kalau bersihnya sekitar 30 jutaan,” pungkas Adi.
Untuk jenis terompet yang paling diminati masih sama dari tahun ke tahun yakni bentuk naga. Selain banyak dipesan sekitar Jombang, juga ada yang dari luar kota seperti Malang.(jb1/adm)
Komentar untuk post