Jombang; Kepala Dinas sosial (Dinsos) Kabupaten Jombang, Hari Purnomo menyatakan perempuan yang diadukan membawa buku tabungan para KPM PKH di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, bukan merupakan pendamping. Dari investasigasi dan klarisfikasi, perempuan tersebut merupakan ketua kelompok KPM PKH desa setempat.
“Di Kesamben tidak ada pendamping atas nama Winengsih. Winengsih adalah ketua kelompok KPM PKH. Nama pendamping PKH di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, adalah Rumiadi,” terang Hari, saat dikonfirmasi sejumlah jurnalis, Minggu (11/07/2021).
Hari mengatakan, pasca ada aduan KPM PKH soal buku tabungan yang diduga dibawa perempuan tersebut, pihaknya langsung melakukan penulusaran dilapangan. Bersama sejumlah tim dari Pemerintah Desa Blimbing, perempuan tersebut menyatakan tidak pernah melakukan perbuatan yang sempat dikeluhkan warga.
Bahkan, setelah dihadirkan, pihak Winengsih juga sudah membuat surat pernyataan jika tak pernah membawa buku tabungan KPM PKH.
“Hasil penelusuran dan klarifikasi yang dilakukan tim bersama Pemdes Blimbing, ternyata tidak benar ada pengumpulan buku tabungan PKH ke pendamping atau ketua kelompok. Ini berdasarkan Klarifikasi dan pernyataan dari Winengsih sendiri,” katanya.
Meski demikian, Dinsos mengaku tetap akan melakukan penelusuran lebih dalam mengenai aduan tersebut. Hari menyebut, akan terus melakukan pengawasan dan cek and balance ke KPM secara langsung meski ada klarifikasi.
“Kami akan tetap menulusuri lebih dalam dan cek and balance ke KPM langsung,” tandas Hari.
Klarifikasi dan pernyataan sikap Winengsih ini sempat di unggah dalam sebuah video berdurasi 53 detik. Winengsih membuat surat pernyataan dan membacakan surat pernyataan yang ia buat di depan Pemerintah Desa Blimbing. Dalam video, Winengsih bersumpah tidak melakukan pengumpulan buku tabungan maupun ATM milik KPM PKH.
“Saya atas nama Winangsih, jabatan ketua kelompok PKH Dusun Karangri, Blimbing, Kesamben Jombang. Menerangkan bahwa saya menyatakan dengan sesungguh – sungguhnya tidak membawa atau mengumpulkan buku tabungan dan ATM PKH anggota kelompok saya,”. “Saya tidak pernah mendapat perintah dari pendamping PKH Blimbing, dengan ini pernyataan saya buat dengan benar dan sesungguh-sungguhnya,” . “Dan saya berani bertanggung jawab dengan pernyataan saya,” ucap Winangsih dalam video klarifikasi yang ia buat pada Sabtu 10 Juli 2021.
Sebelumnya, warga Desa Blimbing mengeluhkan ulah seorang pendamping PKH bernama Winengsih. Perempuan tersebut dinilai telah membawa buku tabungan para KPM PKH sebanyak 15 buku tabungan.
Selain mambawa buku tabungan, perempuan tersebut juga disebut mencairkan bantuan para warga. Kata SE, selah seorang warga Desa Blimbing, buku tabungan PKH yang dibawa, merupakan buku tabungan KPM para orang tua hingga biaya sekolah.
SE mengatakan, sejak buku dibawa, warga penerima bantuan lebih memilih diam dan tidak berani protes. Kebanyakan dari mereka, takut namanya akan dicoret dari daftar penerima bantuan.
“Masak buku tabungan warga dibawa dia semua. Namanya Winengsih, dia tidak beres itu. Gak ada yang berani, semuanya takut kalau lapor, nanti gak dapat bantuan lagi,” kata SE, sembari mewanti-wanti namanya untuk tidak dipublikasikan, Sabtu (10/07/2021).
Komentar untuk post