JOMBANG.TV – Sebuah perahu penyeberangan Joko Tingkir, di Sungai Brantas, di Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, hanyut. Perahu yang terbuat dari kayu ini diketahui hanyut, saat membawa satu unit Mobil dan sepeda motor menyeberang dari kawasan Jatikalen, Nganjuk menuju Megaluh, Jombang.
Total ada 4 penumpang yang terjebak diatas perahu penyeberangan. Sementara kendaraan, berupa satu unit mobil dan satu unit sepeda motor.
Penumpang perahu mengaku, hanyutnya kapal yang ditumpanginya terjadi pada pagi sekitar pukul 7.30 WIB. Perahu hanyut akibat baling baling pendorong patah tersangkut sampah.
Mesin perahu tiba tiba mati saat para 4 penumpang berada di tengah aliran sungai.Karena arus cukup deras, perahu kemudian hanyut hingga radius 700 meter.
Perahu baru berhasil menepi setelah didorong oleh perahu lain untuk proses evakuasi.
Perahu berhenti di tengah sungai, di Dusun Bunder, Desa Gebangbunder, Kecamatan Plandaan.
“Jalan sampai separuh mati mesin, terus nyalakan mesin satunya terus mati sampai hanyut. Istri panik anak juga panik. Dievakuasi sama temen teman perahu lain tadi. Itu sampah terlalu banyak, jadi baling balingnya rusak,” ujar Mustain, saat dikonfirmasi, Sabtu, (20/11/2022)
Sementara Kanit Reskrim Polsek Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, Aupda Mahmud mengatakan, kapal berpenumpang 3 orang dewasa dan satu orang balita usia satu tahun setengah itu hanyut akibat baling baling diterpa sampah yang terbawa aliran arus sungai brantas. Tak itu saja, perahu juga membawa mobil Avanza dan sepeda motor.
“Ada kiriman air dari sungai Widas, dimana air tersebut membawa banyak sekali kotoran atau sampah,” ungkap, Kanit Reskrim Polsek Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, Aipda Mahmud, di lokasi, Sabtu (19/11/2022).
Atas adanya peristiwa ini, untuk sementara waktu aktivitas penyebrangan dilakukan penutupan menunggu air sungai brantas surut. “Sementara ini ditutup dulu. Kalau kondisi sungai sudah normal dan kendala yang lain mungkin bisa beroperasi lagi,” pungkasnya. (jb2/adm)
Komentar untuk post