JOMBANG.TV – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di prediksi akan berdampak pada kenaikan harga komoditas pangan di Propinsi Jawa Timur. Harga kebutuhan pangan, khususnya beras, diprediksi akan naik sebesar 1 koma 6 persen dari harga saat ini.
Pernyataan ini disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan sidak di sejumlah pangkalan LPG di Kabupaten Jombang. Sidak dilakukan, dalam rangka mengecek stok dan memastikan distribusi LPG subsidi tidak terhambat, pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM.
Dalam sidak, Gubernur sempat mensosialisasikan jika kenaikan harga BBM, tidak akan di ikuti dengan kenaikan harga LPG 3 kilogram. LPG 3 Kilogram akan bisa dinikmati masyarakat dengan harga standart sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Sementara, soal dampak dari kenaikan BBM, Khofidah Indar Parawansa memprediksi ada kemungkinan terjadi inflasi terutama di komoditas pangan. Dari hasil disuksi dengan beberapa pihak, komoditas pangan khususnya beras akan mengalami kenaikan mencapai 1,4% sampai 1,6% dari harga saat ini.
Menurut Khofifah, langkah antisipasi yang saat ini sedang direncanakan yakni dengan cara mengeluarkan subsidi transportasi pangan melalui anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT) sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 500/4825/SJ.
“Kita sudah rapat sangat ditail dengan kepala kantor perwakilan BI jatim. Bahwa Beras baik medium maupun premium kemungkinan akan ada kenaikan 1,4 sampai 1,6 persen dari harga saat ini. Kita sudah melakukan sejumlah skema dari SE mendagri. SE soal kemungkinan dikeluarkannya bantuan tidak terduga (BTT) untuk mensubsisi biaya transport dari Volatile Food, yakni logistik yang akan kemungkinan mengalami kerentanan pergerakan. Jadi itu yang sedang dirumuskan. Sedangkan SE ini nanti kita detailkan dengan Mendagri, sebelum kami share ke bupati dan walikota di jawa timur,” pungkas Khofifah. (jb2/adm)
Komentar untuk post